UPTD Diklat Perkoperasian Berikan Pelatihan Penyusunan Proposal
Padang - Pelaku usaha sering mengeluhkan keterbatasan modal. Sementara lembaga keuangan memiliki dana KUR yang siap diberikan kepada pelaku usaha.
Selain mempersiapkan pelaku usaha memiliki usaha yang prospektif dikembangkan ke depannya (feasible), Dinas Koperasi UKM tak bosan-bosannya membina pelaku UKM agar bisa bankable.
"Pelaku usaha kita bina agar mampu membuat pembukuan sederhana terhadap transaksi yang mereka lakukan. Mereka pun dilatih untuk mampu mempersiapkan proposal agar pihak perbankan mau mengucurkan bantuan untuk pengembangan usaha mereka," ujar Kepala UPTD Diklat Perkoperasian Dinas Koperasi UKM Sumbar, Doni Ubani, Kamis 15 Februari 2018.
Doni menyatakan agar bisa membuat proposal yang baik dan mampu membuat pihak perbankan mau mengucurkan dana mereka itulah yang dipelajari 30 pelaku UKM dari berbagai daerah di Sumbar. Mereka dimotivasi untuk mampu menyusun proposal.
Dikatakan Doni, selama tiga hari sejak Selasa 13 Februari 2018, pelaku UKM ini berjibaku mempelajari penyusunan proposal. Instrukturnya pun memberikan contoh penyusunan proposal yang sedikit rumit.
Alhasil, pelaku UKM banyak yang kelimpungan dan terpaksa belajar sampai malam hari. "Kami senang jika instruktur memberikan contoh yang cukup sulit. Ini memudahkan nantinya bagi pelaku usaha menyusun proposal sesuai kondisi usaha mereka. Instruktur tampaknya sengaja memilih proposal yang meyakinkan pihak perbankan," ujar Doni gembira.
Lendra, pelaku usaha rajut di Gunung Pangilun menyambut baik pelatihan ini. Jika sendirian, sulit melayani permintaan pelanggan rajutan mereka. Untuk itu mereka butuh dana yang lebih besar untuk melatih tenaga rajut baru dan untuk membeli bahan selanjutnya jika produk belum terjual.
"Kami berharap usaha rajutan para kaum ibu di Gunung Pangilun ini tambah maju. Kami awalnya dilatih dengan memanfaatkan dana pokir Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra dan kini terus berkembang," ujarnya. (fad)
Selain mempersiapkan pelaku usaha memiliki usaha yang prospektif dikembangkan ke depannya (feasible), Dinas Koperasi UKM tak bosan-bosannya membina pelaku UKM agar bisa bankable.
"Pelaku usaha kita bina agar mampu membuat pembukuan sederhana terhadap transaksi yang mereka lakukan. Mereka pun dilatih untuk mampu mempersiapkan proposal agar pihak perbankan mau mengucurkan bantuan untuk pengembangan usaha mereka," ujar Kepala UPTD Diklat Perkoperasian Dinas Koperasi UKM Sumbar, Doni Ubani, Kamis 15 Februari 2018.
Doni menyatakan agar bisa membuat proposal yang baik dan mampu membuat pihak perbankan mau mengucurkan dana mereka itulah yang dipelajari 30 pelaku UKM dari berbagai daerah di Sumbar. Mereka dimotivasi untuk mampu menyusun proposal.
Dikatakan Doni, selama tiga hari sejak Selasa 13 Februari 2018, pelaku UKM ini berjibaku mempelajari penyusunan proposal. Instrukturnya pun memberikan contoh penyusunan proposal yang sedikit rumit.
Alhasil, pelaku UKM banyak yang kelimpungan dan terpaksa belajar sampai malam hari. "Kami senang jika instruktur memberikan contoh yang cukup sulit. Ini memudahkan nantinya bagi pelaku usaha menyusun proposal sesuai kondisi usaha mereka. Instruktur tampaknya sengaja memilih proposal yang meyakinkan pihak perbankan," ujar Doni gembira.
Lendra, pelaku usaha rajut di Gunung Pangilun menyambut baik pelatihan ini. Jika sendirian, sulit melayani permintaan pelanggan rajutan mereka. Untuk itu mereka butuh dana yang lebih besar untuk melatih tenaga rajut baru dan untuk membeli bahan selanjutnya jika produk belum terjual.
"Kami berharap usaha rajutan para kaum ibu di Gunung Pangilun ini tambah maju. Kami awalnya dilatih dengan memanfaatkan dana pokir Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra dan kini terus berkembang," ujarnya. (fad)
About sumbarkini
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...