• Breaking News

    Leonardy: Sosialisasikan Empat Pilar untuk Pertahankan Keutuhan Negeri

    Padang (sumbarkini.com) -  Anggota MPR RI H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro
    Basa gandeng Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat untuk melakukan sosialisasi empat pilar. Kegiatan dengan para ninik mamak ini berlangsung Kamis 26 April 2018 di Asrama Haji, Tabing Padang.  

    Hadir  sekitar 150 pengurus LKAAM  Sumbar dari perwakilan dari LKAAM di 18 kabupaten/kota di Ranah Minang. Para ninik mamak itu diberikan materi tentang Pancasila oleh Prof. Dr. Sufyarma Marsidin dari UNP, UUD 1945 oleh Asisten I Setda Sumbar Devi Kurnia. Sementara materi Bhinneka Tunggal Ika dan negara kesatuan RI disampaikan Kolonel Inf Muhammad Asep Afandi  dari Korem 032/Wbr.

    Leonardy sebagai narasumber dari MPR RI menegaskan perlunya terus melakukan penyadaran (awareness) bagi generasi muda bangsa ini. Mereka sangat merasakan dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) saat ini, maraknya peredaran narkoba dan merebaknya budaya-budaya yang merusak generasi muda. Kondisinya akan semakin parah jika mereka kurang mendapatkan nilai-nilai agama, adat dan etika.

    "Mereka ini sasaran empuk dari penyalahgunaan iptek, narkotika dan penyusupan budaya yang merusak terhadap generasi muda bangsa ini. Generasi tua saat ini, dulunya mendapatkan pemahaman tentang pentingnya agama yang diperkaya dengan penerapan Pancasila dan UUD yang dikenal dengan P4," ujar pria yang akrab dipanggil Bang Leo itu.

    Leo pun mengaku prihatin dengan kehidupan bermasyarakat di ranah Minang ini. Ia merasa miris dengan perilaku yang jauh dari norma agama dan adat. Ditambah pula dengan merebaknya perilaku menyimpang yang kini dikenal dengan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Semua itu perlu mendapat perhatian khusus.

    “Saya prihatin dengan hal ini yang jauh dari nilai-nilai luhur. Begitu juga dengan kondisi Sumbar saat ini yang mulai banyak perilaku LGBT,” katanya.

    Untuk itulah sosialisasi empat pilar ini digelar dengan menggandeng LKAAM. Organisasi niniak mamak ini diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam mengajak anak kemenakannya untuk menjauhi perilaku, budaya yang akan membahayakan negaranya. "Pendalaman nilai agama dan adat menjadi hal perlu diberikan lebih intens kepada generasi muda. Hal itu sudah tergambar jelas dalam empat pilar.

    Ketua DPRD Sumbar periode 2004-2009 ini mengungkapkan, terus digencarkan empat pilar kebangsaan tersebut beranjak dari kondisi Indonesia belakangan ini. Meski tetap utuh dalam kerangka NKRI, tapi benih-benih perpecahan mulai tampak.

    Dia menjelaskan paham radikal, aksi teroris dan kegiatan lain yang bermuara kepada rapuhnya pemahaman generasi muda dalam menjaga bangsa ini, harus diredam.

    Ia juga mengatakan sosialisasi empat pilar kebangsaan akan lebih efektif apabila semua pihak urun rembug secara massif melakukan sosialisasi terutama anggota MPR dan mendapatkan dukungan penuh rakyat.

    Ketua LKAAM Sumbar  M. Sayuti Dt Rajo Panghulu menyambut baik kegiatan sosialisasi empat pilar yang dilaksanakan atas kerjasama MPR dan LKAAM. Kegiatan ini menambah pentingnya peran niniak mamak dalam menjaga anak kemenakannya. Kegiatan seperti ini pun membuat pengurus LKAAM di seluruh daerah di Sumbar bisa sering bertemu dan meningkatkan silaturahmi diantara mereka. Bisa saling menyampaikan pendapat, usulan dan saling memperkuat dalam menjaga keutuhan Indonesia.

    Sayuti menambahkan, banyak persoalan bernegara yang perlu dicarikan solusinya. Terpenting dari semua itu bagaimana menjadikan negara menguasai kekayaan alam negeri ini seperti yang diamanatkan pasal 33 UUD 1945. Kini sedikit demi sedikit semua mulai dikuasai swasda dan asing. Ekonomi Indonesia perlahan tapi pasti sudah bergeser tidak lagi berlandaskan Pancasila, tapi lebih kepada liberal.

    Asep Afandi menuturkan tentang pentingnya pemahaman komprehensif dalam menghadapi persoalan-persoalan kemasyarakatan dan kebangsaan saat ini. Sikap Arif dan bijaksana diperlukan di tengah keberagaman.

    Kembali ke tataran adat Minang kabau sangat diperlukan dalam kehidupan. Pendidikan karakter hendaknya bersumber dari kearifan lokal. Ini ditegaskan Prof Sufyarma.



    Devi Kurnia Asisten I Pemerintah Provinsi Sumbar menyampaikan pemahaman empat pilar sangat penting. Harus terus disosialisasikan dan diperkaya dengan kondisi saat ini. Jika hanya sekadar jadi pengetahuan, lebih baik baca saja sosialisasi empat pilar yang telah dipersiapkan MPR RI.

    "Bahan sosialisasi ini bisa dibaca. Semua sudah disiapkan oleh MPR RI. Sosialisasi yang digencarkan MPR RI ini  diharapkan mampu memberikan pemahaman kuat bagi setiap warga negara sehingga mau berpartisipasi terhadap perkembangan Indonesia ke depan," ujarnya. 

    Pemahaman kuat ini berimplikasi kepada kemauan setiap warga negara arif menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi. Termasuk upaya mengandemen UUD 1945. "UUD 1945 telah empat kali diamandemen hingga saat ini," ujarnya. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2