• Breaking News

    Cegah Radikalisme, Pahami Agama dengan Baik

    PALUPUH (sumbarkini.com) - Radikalisme kini jadi kata yang sangat akrab dengan masyarakat kita. Aksi radikal tidak akan terjadi jika seseorang memiliki pemahaman agama yang baik dan  punya perekonomian yang baik.

    Hal ini ditegaskan Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa di hadapan pemuka agama, pemuka masyarakat dan jamaah Masjid Darussalam Jorong Sungai Baluka, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Agam. Leonardy beserta Anggota DPRD dan Biro Binsos Pemprov Sumbar bersafari Ramadhan ke sana, Sabtu (26/5).

    "Tindakan radikal yang mengancam keamanan dan keselamatan jiwa orang lain terjadi lantaran yang bersangkutan tidak memahami agamanya dengan baik. Tidak ada agama yang mengajarkan menebar bencana kepada orang lain sebagai jalan meraih surga. Apalagi dengan cara mencelakakan diri sendiri," tegas senator Sumbar yang gemar menyerap aspirasi dan berupaya memperjuangkannya hingga tuntas.

    Menurut Leonardy, mereka yang putus asa dari rahmat Allah serta konsepsi yang salah saja yang mampu menyakiti dirinya dan orang lain. Mana ada agama menyuruh umatnya bunuh diri, ini tafsir yang keliru dan frustasi ekonomi.

    Senator yang senantiasa mengedepankan politik santun itu menilai,  tiada jalan lain guna menjauhkan diri dan keturunan kita dari radikalisme kecuali belajar agama dari orang ahli. Sebab agama secara substansi mengajak orang hidup damai, toleran serta adil. Fenomena saat ini, kehidupan agama di negara kita sudah bagus namun tidak diiringi semangat belajar yang baik.

    Makanya, ulama tempat belajar itu harus mumpuni, diakui keulamaannya dan jelas dimana dia belajar agama dulunya. Jangan 'di jalanan' atau mengandalkan situs-situs online.

    "Kita harus mendorong anak-anak dan generasi muda kita dekat dengan agama. Dukung mereka belajar agama ke sumbernya dan dukung mereka punya ekonomi yang kuat," ujarnya.

    Leonardy mengapresiasi upaya Pemprov dan DPRD Sumbar menghadirkan muballigh cilik Muhammad Reyhan dalam Safari Ramadhan. Ini jalan alternatif regenerasi ulama. Dia pun mengingatkan dua pendiri ormas Islam besar di Indonesia yaitu Hasyim Asy'ari (Nahdlatul Ulama) dan KH. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) belajar ke ulama Minang Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi yang ketika itu sudah jadi imam di Masjidil Haram.

    "Mari kita upayakan anak-anak Minang menjadi ulama rujukan, saudagar yang hartawan. Tak kalah pentingnya menjadi cendekiawan yang mampu berbuat bagi bangsa ini seperti tokoh Minang yang begitu mewarnai di awal pendirian bangsa ini," ujarnya.

    Pria yang akrab dipanggil Bang Leo ini juga mengingatkan para walinagari mampu memanfaatkan dana desa dan alokasi dana nagari untuk kemajuan nagari mereka. Walinagari dimotivasinya untuk segera mendirikan BUMNag untuk mengelola, mengembangkan dan memasarkan produk unggulan nagari.

    "Jaga semangat gotong royong, keikhlasan melepas tanah atau bekerja sukarela demi kemajuan nagari. Lalu dorong anak nagari untuk maju dan berkontribusi. Harus harmonis dengan walinagari, camat dan bina komunikasi dengan anak nagari yang bisa memperjuangkan aspirasi kita seperti saudari Dra. Armiati, MM yang kini jadi anggota DPRD Sumbar," ulasnya.

    Perjuangan Armiati, kata Leo, benar-benar tampak hasilnya. Dirasakan oleh masyarakat di daerah pemilihan dia.

    Sebagai pamungkas, Muballigh kondang Dr. Drs. Muslim Tawakkal memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang ikhlas berbuat yang terbaik bagi keluarga, masyarakat dan daerahnya. Sangat penting keharmonisan pemimpin, tokoh agama, cendekia, para dermawan, yang didukung kaum muda.  (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2