• Breaking News

    Rupiah Terkendali, Rakyat dan Dunia Usaha Berseri

    Padang (sumbarkini.com) – Nilai
    Rupiah yang kini telah menembus Rp15.002 per dolar, hendaknya membuat pemerintah tanggap melakukan upaya-upaya untuk menahannya, bisa dengan mengendalikan impor secara menyeluruh, meningkatkan ekspor atau meninggikan pemasukan dolar dari sektor-sektor unggulan seperti ekonomi kreatif dan pariwisata.

    Demikian diungkapkan Anggota DPD RI asal Sumbar, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH. Menurutnya pemerintah segera mengambil tindakan-tindakan untuk menahan pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika ini.

    “Kami mendukung pemerintah untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan yang strategis agar rupiah keluar dari tekanan dolar Amerika. Kran impor harus dikendalikan secara menyeluruh. Lalu segera memperkuat sektor usaha kerakyatan, ekonomi kreatif dan pariwisata serta meningkatkan volume ekspor,” ujarnya , Rabu 5 September 2018 sembari berharap upaya pemerintah ini mampu melegakan semua pihak.

    Senator yamg baru saja ditugaskan pada Komite III DPD RI itu menegaskan banyak pihak menilai pelemahan rupiah disebabkan faktor eksternal yang mempengaruhinya. Ada yang menyebut kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, perang dagang Amerika dengan China, serta imbas krisis Turki dan Argentina.

    Untuk itu, meski ada faktor-faktor eksternal yang disebutkan di atas, Leonardy mengajak kita tidak harus terpaku dan harus menahan defisit transaksi yang tengah berlangsung. Harus ada upaya terintegrasi dan menyeluruh demi melakukan penyelamatan perikehidupan rakyat Indonesia dan kemajuan dunia usaha kita.

    Sektor ekonomi kreatif harus ditingkatkan sehingga negara kita mampu  menghasilkan produk yang bisa diterima oleh pasar dunia. Dengan cara ini Indonesia lebih tinggi nilai ekspornya dibandingkan impor. Pariwisata sebagai penyumbang income harus makin diprioritaskan.

    Ketua DPRD Sumbar periode 2004-2009 mengingatkan, rakyat kecil pasti paling merasakan dampak penguatan dolar ini. Bahan melambung tinggi. Akan terjadi efek domino yang pasti sangat berdampak  terhadap daya beli masyarakat. Masyarakat pasti menjerit lantaran harga melambung.

    Bagi dunia usaha, kenaikan harga yang bukan disebabkan kebijakan pemerintah, akan menjadi beban si pengusaha. Leonardy yang pernah menjadi Ketua Gapensi Sumbar mencontohkan pada kontraktor. Kenaikan bahan yang kini mencapai 20 persen jika diakibatkan kebijakan pemerintah, maka kontraktor bisa meminta optimalisasi, apakah dengan cara penambahan biaya atau pengurangan volume pekerjaan. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2