Inyiak Canduang Menggerakkan Perekonomian Sekitarnya
Candung - Pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Candung, Syekh Sulaiman Arrasuli ternyata penggerak perekonomian di Koto Laweh, Candung Agam.
Langkah lelaki yang lebih dikenal dengan sebutan Inyiak Canduang ini menitipkan santri di rumah warga. Ini membawa dampak penting bagi masyarakat. Santri atau yang dikenal di daerah itu dengan anak siak membantu warga memahami agama. Warga yang ditempati anak siak pun terbantu di sektor pertanian dan hasil pertanian masyarakat melalui anak siak.
"Patut kita kagumi pemikiran Inyiak Canduang. Dia mendirikan lembaga pendidikan dengan sistem klasikal yang tanpa membebani santrinya dwngan viaya pendidikan. Inyiak membangun kemandirian, mengumpulkan kekayaan dengan memperbanyak unit usaha buat menghidupi MTI," ujar Senator Sumbar H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, Minggu 18 Februari 2018.
Inyiak Canduang menerima upah memotong dan menjahit pakaian. Dia pun menyewakan seterika.
Inyiak juga menerima pagang-gadai tanah. Dia menyewa tanah gadaian dan mendirikan kios sewaan di atasnya. Hasil penyewaan hingga kini dimanfaatkan untuk pengelolaan Pesantren MTI Camdung.
Bahkan Inyiak Canduang yang mendorong Anwar Saidi untuk mendirikan Bank Nasional pada tahun 1930. Inyiak Canduang tidak menekankan pemungutan biaya pendidikan karena dia mengupayakan lewat unit usaha MTI Candung.
Ditegaskan Pembina Persatuan Tarbiyah-Islamiyah (Tarbiyah-Perti) Sumbar itu, kiprah Inyiak Canduang di Persatuan Tarbiyah Islamiyah saja yang ditelaah, dibahas dalam seminar di MTI Candung itu dipastikan sudah bisa mengangkat harkat dan martabat beliau di kancah nasional. Apalagi seminar ini menghadirkan narasumber sekelas Prof. Dr. Mestika Zed, Prof. Dr. Makmur Syarif, Dr. Mohammad Qosim itu. Juga hadir mahasantri MTI Candung, Zulkifli memaparkan pandangannya terhadap Inyiak Canduang.
Makanya Leonardy mengajak untuk menyatukan tekad agar Inyiak Canduang segera menjadi pahlawan nasional. Bersama-sama kita membesarkan nama pejuang asal Agam.
"Seminar yang mengarah ke focus group discussion (FGD) seperti yang dilakukan panitia pengusulan Syekh Sulaiman Arrasuli menjadi pahlawan nasional di Pesantren MTI Candung ini sangat bagus. Saya pun akan memberikan dorongan di Sidang Paripurna DPD RI berikutnya," ungkap Leonardy.(*)
Langkah lelaki yang lebih dikenal dengan sebutan Inyiak Canduang ini menitipkan santri di rumah warga. Ini membawa dampak penting bagi masyarakat. Santri atau yang dikenal di daerah itu dengan anak siak membantu warga memahami agama. Warga yang ditempati anak siak pun terbantu di sektor pertanian dan hasil pertanian masyarakat melalui anak siak.
"Patut kita kagumi pemikiran Inyiak Canduang. Dia mendirikan lembaga pendidikan dengan sistem klasikal yang tanpa membebani santrinya dwngan viaya pendidikan. Inyiak membangun kemandirian, mengumpulkan kekayaan dengan memperbanyak unit usaha buat menghidupi MTI," ujar Senator Sumbar H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, Minggu 18 Februari 2018.
Inyiak Canduang menerima upah memotong dan menjahit pakaian. Dia pun menyewakan seterika.
Inyiak juga menerima pagang-gadai tanah. Dia menyewa tanah gadaian dan mendirikan kios sewaan di atasnya. Hasil penyewaan hingga kini dimanfaatkan untuk pengelolaan Pesantren MTI Camdung.
Bahkan Inyiak Canduang yang mendorong Anwar Saidi untuk mendirikan Bank Nasional pada tahun 1930. Inyiak Canduang tidak menekankan pemungutan biaya pendidikan karena dia mengupayakan lewat unit usaha MTI Candung.
Ditegaskan Pembina Persatuan Tarbiyah-Islamiyah (Tarbiyah-Perti) Sumbar itu, kiprah Inyiak Canduang di Persatuan Tarbiyah Islamiyah saja yang ditelaah, dibahas dalam seminar di MTI Candung itu dipastikan sudah bisa mengangkat harkat dan martabat beliau di kancah nasional. Apalagi seminar ini menghadirkan narasumber sekelas Prof. Dr. Mestika Zed, Prof. Dr. Makmur Syarif, Dr. Mohammad Qosim itu. Juga hadir mahasantri MTI Candung, Zulkifli memaparkan pandangannya terhadap Inyiak Canduang.
Makanya Leonardy mengajak untuk menyatukan tekad agar Inyiak Canduang segera menjadi pahlawan nasional. Bersama-sama kita membesarkan nama pejuang asal Agam.
"Seminar yang mengarah ke focus group discussion (FGD) seperti yang dilakukan panitia pengusulan Syekh Sulaiman Arrasuli menjadi pahlawan nasional di Pesantren MTI Candung ini sangat bagus. Saya pun akan memberikan dorongan di Sidang Paripurna DPD RI berikutnya," ungkap Leonardy.(*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...