• Breaking News

    Motivasi Pelajar Agar Giat Pelajar SMPN 1 Solsel Terapkan Sistem Poin dan Pelaksanaan Ibadah

    Padang Aro, (Sumbarkini-Com) - Selain penerapan louncing sistem poin untuk mendorong pelajar agar lebih serius dalam mengikuti proses belajar mengajar, pihak SMP Negeri 1 Solsel bersama Komite sekolah juga telah menerapkan adanya kegiatan keagamaan, seperti kegiatan khatam quran dan kegiatan shalad Zuhur berjamaah setiap hari, Senin sampai Kamis setiap minggunya.


    Kepala SMPN 1 Solsel, Yuges Oktris, S.Pd kepada Singgalang menjelaskan, untuk motivasi siswa agar rajin belajar disetiap kegiatan PBM, sekolah telah menerapkan sistem poin untuk setiap pelanggaran yang dibuat oleh siswa. Kesepakatan poin itu, adalah bagian dari sanksi yang diberikan pada pelajar atas kesalahan yang dilakukan.

    Telah disepakati, bahwa poin tertinggi untuk pelanggaran anak yang terjadi adalah 100, dengan rentang poin pembinaan mulai dari 25, 50 dan 75 poin. Artinya, pada kesalahan yang didapat anak sudah mencapai 25, maka orang tua mereka akan dipanggil untuk diberitahu. Hal yang sama juga dilakukan pada poin 50 hingga 75. Pada capaian poin kesalahan telah di angka 100, maka secara otomatis, anak kita kembalikan para orang tua, terang Yuges.

    “ kita telah melakukan louncing penerapan disiplin pelajar dengan sistem poin pelanggaran, yang dihadiri lansung oleh Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga”, tukuk kepala SMPN 1 Solsel.

    Meski adanya penerapan poin pelanggaran terhadap pelajar, pihak sekolah juga akan memberi apresiasi pada siswa yang telah melakukan perubahan atau siswa yang telah berprestasi, baik dibidang akademik maupun dibidang ekstrakurikuler, maka sanksi yang diberikan akan dikurang.

    Yuges Oktris menambahkan, dengan penerapan kegiatan sanksi dengan sistem poin untuk motivasi belajar, pihak sekolah juga telah melakjukan kegiatan ekstrakurikuler dengan pelaksanaan shalad Zuhur berjamaah setiap harinya (senin-kamis-red).

    Alhamdulillah kegiatan shalad zuhur ini, telah berjalan dilaksanakan oleh 561 pelajar (23 rombel-red) yang ada di sekolah ini, sejak awal tahun pelajaran kemaren. Kegiatan shalad berjamaah ini, selain menjadi tanggungjawab guru agama secara lansung, juga menjadi tanggung jawab masing-masing wali kelas, terang Yuges.


    Guna mendukung keberhasilan pelajar, pihaknya, dengan dukungan guru 43 orang, diantaranya 31 orang guru sertifikasi. Sedangkan ruang kelas, masih kurang empat lokal karena rusak berat akibat gempa beberapa waktu lalu. Saat ini, kekurangan lokal dimamfaatkan ruang labor dan ruang osis untuk kegiatan PBM, demikian Yuges. Afriyoriza

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2