• Breaking News

    Khidmad, Pemkab Sijunjung Gelar Upacara Bendera Memperingati Hari Pahlawan.

    SIJUNJUNG (Sumbarkini.com) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung menggelar Upacara Bendera dalam rangka peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 2025 bertempat di Lapangan Prof. M. Yamin, SH, Muaro Sijunjung, Senin 10 November.

    Upacara yang berlangsung tertip dan hikmad ini bertindak selaku Inspektur Upacara adalah, Dandim 0310/SS, Letkol Czi Joko Stradona S.T dan Komandan Upacara, Lettu Czi, Akmal.

    Upacara ini turut dihadiri Sekretaris Daerah, Dr. Zefnihan, AP, M. Si, Unsur Forkopimda, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Ketua TP PKK, Ny. Nedia Fitri Benny Dwifa beserta ketua organisasi wanita lainnya, perwira TNI/Polri dan undangan lainnya.

    Sedangkan pengibar bendera adalah, Sertu Ardikal Yusri, Koptu Dalpas Joneper, dan Kopda Andre Utama Putra dari Kodim 0310/SS. Pembaca teks pembukaan UUD 1945, Aril Satiawan mahasiswa dari UNP, serta pembawa acara, Yelvi Rozalina S. Kep staf Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.

    Dalam amanatnya, Dandim Joko Stradona membacakan sambutan tertulis dari Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf yang menekankan pentingnya meneladani semangat kepahlawanan.
    Pahlawan bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan bangsa.

    "Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan," ujar Dandim saat membacakan sambutan Mensos.

    Lebih lanjut, ia menjabarkan tiga hal utama yang dapat diteladani dari para pahlawan.

    Pertama, pahlawan itu sabar menempuh ilmu, menyusun strategi, menunggu momentum, dan membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan.

    Kedua, pahlawan itu lebih mengutamakan kepentingan bangsa. Para pahlawan tidak berebut jabatan atau menuntut balasan setelah kemerdekaan diraih, melainkan kembali ke rakyat, mengajar, membangun, dan melanjutkan pengabdian.

    Ketiga, para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang dan menjadikan perjuangan tersebut sebagai bagian dari ibadah, di mana menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan.

    "Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun, semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan," tegasnya.


    Usai pelaksanaan upacara bendera, Dandim 0310/SS Joko Stradona bersama Sekdakab, unsur Forkopimda dan Ketua PKK dan Organisasi Wanita lainnya melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Puspa Bangsa, Nagari Pematang Panjang.

    Rombongan melakukan penaburan bunga dan memanjatkan doa, sebagai bentuk penghormatan terakhir atas jasa dan pengorbanan para pejuang bangsa.
    (Andri)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2