• Breaking News

    Simulasi: Gempa 8,9 SR Mengguncang Sungai Pua

    AGAM (sumbarkini.com) - Masyarakat Sungai Puar, Agam berhamburan menyelamatkan diri begitu terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 SR pada Kamis April 2018. Suasana hiruk pikuk, teriakan ditingkah bunyi sirine yang meraung-raung begitu gempa menghoyak. Masyarakat yang terlihat panik itu berupaya mencari tempat berlindung guna menyelamatkan diri.

    Petugas dari BPBD, PMI, Kelompok Siaga Bencana (KSB) Nagari, petugas kesehatan  dan Palang Merah Ramaja PMR) terlihat sigap. Mereka sibuk membantu menyelamatkan masyarakat yang menjadi korban bencana. Mobil ambulance dari Puskesmas dan PMI Agam pun hilir mudik mengevakuasi dan membantu masyarakat dan siswa yang menjadi korban.

    Mereka yang selamat, diarahkan menuju titik evakuasi. Titik evakuasi terdapat pada dua tempat yaitu, lapangan sepakbola Batu Palano dan halaman Kantor Camat Sungai Pua.

    Peristiwa mengejutkan itu disimulasikan usai upacara memperingati Agam yang dipusatkan di lapangan sepakbola depan SDN Batu Palano dengan inspektur upacara Bupati Agam, Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah.

    Bupati Indra Catri gembira melihat simulasi usai upacara Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tingkat Kabupaten menunjukkan kesiapan masyarakat dan para relawan kebencanaan. Dia mengatakan, "Dalam penanggulangan resiko bencana ada tiga hal pokok yang perlu diketahui masyarakat yaitu, pertama pengetahuan dan keterampilan pribadi. Kedua, kesigaaan atau kerjasama dan kekompakan antar keluarga. Dan ketiga teman tetangga. Selama ini masyarakat apabila terjadi bencana sering menyalahkan pihak lain atau eksternal, yaitu pemerintah, tanggap dadurat yang terlambat datang."

    Dijelaskannya hal itulah yang menjadi tujuan utama digelarnya simulasi evakuasi bencana di puncak peringatan HKB Agam tahun ini. Menurut dia Pemerintah Kabupaten Agam terus beruaya memperbanyak pelaksanakan simulasi tersebut kepada masyarakat, siswa, pegawai dan lainnya untuk memnimalkan resiko bencana, karena Agam berada di daerah rawan bencana.

    Indra Catri menyentil masyarakat sering menyalahkan tim SAR, dan terlambatnya bantuan datang. Padahal mereka itu hanya bersifat mengevakuasi. Dia mengingatkan bahwa diri sendirilah yang harus mampu menyelamatkan diri terlebih dahulu.

    "Saya menganggap simulasi atau pelatihan yang dilaksanakan BPBD Agam sangat penting. Semakin banyak BPBD melakukan pelatihan kepada masyarakat, terutama daerah-daerah yang sudah dipetakan sebagai lokasi rawan bencana, makin baik karena masyarakat makin paham bagaimana menyelamatkan diri saat bencana terjadi," ujarnya.

    Melalui HKB pemerintah Kabupaten Agam sudah mengeluarkan edaran agar dilakukan simulasi evakuasi mandiri pada setiap OPD yang ada, sekolah dan masyarakat di kecamatan, nagari dan jorong.

    Ketua pelaksana HKB 2018, M. Lutfhi dalam laporannya mengatakan, HKB diawali dengan latihan simulasi gempa bumi di beberapa kantor pemerintah. Latihan simulasi gempa bumi terhadap 100 sekolah di Kabupaten Agam. Dan melaksanakan simulasi letusan gunung api dan gempa bumi di Kecamatan Sungai Pua dengan titik evakuasi yaitu, lapangan sepakbola Batu

    “Upacara HKB tingkat Kabupaten Agam diikuti oleh untur TNI, POLRI, seluruh OPD Kabupaten Agam, Satgas BPBD Agam, camat dan walinagari, KSB, PMI, PMR, Tagana, TKSK, pendamping PKH, Senkom Mitra POLRI se-Kabupaten Agam serta tokoh masyarakat dan siswa di Kecamatan Sungai Pua,”katanya. (wir)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2