• Breaking News

    Ketua Senat Perancis Undang Ketua DPD RI

    OSO berbincang serius dengan Jean Pierre Rafarrin.
    Jakarta (sumbarkini) -  Terorisme, peta geopolitik Indonesia terkini, perang dagang AS-China, palm oil dan perubahan iklim menjadi alasan kuat Ketua Senat Perancis Jean Pierre Raffarin mengundang Ketua DPD RI Dr. Oesman Sapta Odang. Keduanya bertemu di Paris dan ajang Malam Budaya Nusantara digunakan Duta Besar RI untuk Perancis Marokko dan Andorra Letjen (Purn) Hotmangaraja M.P Pandjaitan sebagai pengikat terjadinya pertemuan monumental di Palais du Luxembourg di Arrondissement ke-6 Paris tersebut.

    “Saya tegaskan, masalah terorisme bukan isu agama, namun sebagai dampak kesenjangan ekonomi, sehingga diperlukan kebijakan pembangunan ekonomi dan peningkatan investasi untuk mengatasinya. Pemerintah Indonesia telah melakukan pembangunan infrastruktur di daerah ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar pria yang akrab dipanggil OSO itu, di Jakarta, Jumat 28 September 2018, saat menjelaskan pertemuannya dengan Ketua Senat Perancis di Paris 25 September yang lalu.

    Menurut OSO, hal ini perlu diungkapkan kepada Perancis dan negara-negara di dunia lainnya agar mereka paham dengan kondisi negara kita sepenuhnya. Penting artinya mengingat posisi Indonesia yang baru terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020 bersama Jerman, Belgia, Republik Dominika, dan Afrika Selatan. Diharapkan penjelasan ini meyakinkan negara lain bahwa Pemerintah Indonesia telah berusaha keras menangani isu terorisme dengan sebaik mungkin.

    Terkait kebijakan masalah kelapa sawit (palm oil), OSO mengungkapkan kepada Raffarin yang didampingi seluruh pimpinan senat, Ketua Komite Luar Senat dan Pertahanan serta kelompok senator Perancis yang menjadi mitra Indonesia bahwasanya pembangunan keanekaragaman pertanian gencar dilakukan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kehidupan para petani dan seluruh masyarakat. Indonesia menghargai keputusan Perancis yang sama-sama memperhatikan kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat dengan tidak lagi mengenakan bea masuk atas palm oil.

    Akrab hingga ke mobil.
    OSO yang dalam kunjungannya ke Perancis itu didampingi Anggota DPD RI Ayu Koes Indriyah, Dewi Sartika Hemeto, Novita Anakotta, Delis Julkarson, Leonardy Harmainy, Matheus Stefi Pasimanjeku. Ahmad Nawardi juga menyampaikan perihal Presiden Jokowi yang sudah menerapkan moratorium selama tiga tahun untuk perluasan areal perkebunan kelapa sawit. 

    “Dalam pertemuan pada 25 September di Paris itu, kita undang Ketua Senat Perancis beserta yang hadir di pertemuan itu untuk melihat sendiri kondisi yang sebenarnya. Selain Jakarta, kita tawarkan mereka pilihan ke Bali,” ujarnya dengan nada ceria.

    Secara tegas OSO menyatakan menghormati sekali peraturan-peraturan dalam perdagangan dunia. Makanya, dia menilai persaingan dagang bahkan perang dagang sekalipun merupakan hal lumrah. Kini semua negara di dunia baik langsung atau tidak, mau atau tidak pasti bersaing secara ekonomi.

    Dia pun menyarankan hubungan dagang yang lebih santun lewat kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan. “Kita ajak Perancis untuk meningkatkan kerjasama ekonomi yang lebih erat dengan Indonesia. Indonesia pun akan memainkan peran yang baik jika Perancis ingin pula bekerjasama dengan negara-negara di ASEAN,” ujar OSO sambil memberikan gambaran potensi ekonomi yang sangat besar dan pasti mampu bersaing lebih baik.

    OSO juga menggarisbawahi Indonesia yang sebentar lagi akan menghadapi pemilihan presiden tidak perlu membuat Perancis, negara Eropa dan lainnya untuk kuatir. Indonesia aman dan tidak ada masalah yang menonjol. “Indonesia dengan 260 juta penduduknya telah memiliki sistem, yakni demokrasi sehingga pemilihan akan dapat berjalan dengan baik. Bukan hanya itu, kita punya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang merekat seluruh anak bangsa,” pungkasnya

    OSO membuka diri terhadap uraian Ketua Komite Senat Perancis seputar kerjasama pertahanan laut, pengadaan kapal perang dengan beberapa negara Pasifik. Indonesia terbuka terhadap kerjasama dengan siapa saja. Apalagi dengan Perancis dimana Ketua Senatnya punya hubungan harmonis dengan OSO sampai-sampai Raffarin dan pimpinan senat mengantarkan OSO dan rombongan ke pintu mobil. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2