• Breaking News

    Pilkada Undur, Elektabilitas Kandidat Direset Ulang

    Edo Andrefson.


    Padang, Sumbarkini.com-Pandemi virus korona atau covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia membuat Komisi Pemilihan Umum menunda pelaksanaan Pilkada serentak 2020. Pengamat politik yang juga Direktur SBLF Riset, Edo Andrefson mendukung penundaan Pilkada. Selain untuk mencegah penyebaran virus korona, penundaan ini akan membuat pelaksanaan Pilkada menjadi lebih berkualitas.

    Edo Andrefson kepada Sumbarkini.com, Rabu (8/4) menyebutkan, dengan merebaknya virus korona, pelaksanaan tahapan Pilkada serentak 2020 tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Beberapa agenda KPUD ditunda, sehingga ini tentunya berdampak pada kualitas pelaksanaan Pilkada.

    Esensi Pilkada sebagai pesta demokrasi daerah menurut Edo bukan hanya saat pencoblosan saja. "Setiap tahapan Pilkada itu penting. Semua tahapan itu menentukan kualitas Pilkada," ujar Edo.

    Penundaan Pilkada juga sangat penting demi keselamatan penyelenggara Pilkada sendiri. Kalau terus bekerja, penyelenggara Pilkada rentan terpapar virus korona. Edo tak ingin kejadian yang mirip di masa lalu, pada Pemilu serentak 2019 lalu, di mana banyak penyelenggara Pemilu yang menjadi korban meninggal dunia. Penyelenggara Pilkada menurut Edo adalah pejuang demokrasi, sehingga sepatutnya mereka dilindungi.

    Terkait dengan peta politik dengan adanga penundaan Pilkada 2020, Edo menilai dari sisi kandidat semuanya kembali ke start awal. "Elektabilitas para kandidat direset ulang," jelas Edo.

    Dengan reset ulang ini, maka potensi persaingan sengit kembali terbuka. Para kandidat yang bersaing bukan saja mereka yang selama ini mendapat tempat di berbagai survei. Nama-nama dan penantang baru terbuka untuk muncul ke muka gelanggang. Wajah-wajah baru ini tak tertutup kemungkinan akan mempu menjadi kuda hitam. Bahkan, bisa jadi mereka melejit dan memenangkan pertarungan.

    Namun demikian, Edo berwanti-wanti kepada para kandidat kepala daerah dan tim suksesnya agar tidak memanfaatkan musibah merebaknya virus korona untuk kepentingan politik. Apalagi untuk mendongkrak elektabilitas dan melakukan pencitraan. "Tentu saja para kandidat harus berbuat sesuatu terkait merebaknya virus korona. Silahkan membantu masyarakat, silahkan menolong tenaga medis. Tapi, jangan sampai ada udang di balik batu. Lakukan kebaikan itu atas dasar kemanusiaan," tegas Edo. (Zal)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2