• Breaking News

    Kecewa, Mahasiswa Sijunjung Gelar Aksi Kreatif Tolak UU Cipta Kerja



    Sijunjung, (Sumbarkini.com)- Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi  seperti UNP, Unand, STIPER Sawahlunto Sijunjung, Unes, dan PNP itu melakukan aksi kreatif selepas hujan turun di Simpang Tugu, Muaro Sijunjung, Kamis (5/11/2020) sore.

    Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sijunjung (AMS) gelar unjuk rasa sebagai wujud kekecewaan atas disahkannya UU Cipta Kerja oleh Presiden RI Joko Widodo di tengah gencarnya penolakan masyarakat.

    Tak ada orasi selama aksi berlangsung. Namun, mereka melakukan happening art menutup kepala dengan kantong asoi hitam, sebagai sindiran atas hilang telinga hilang muka pemangku kebijakan.

    Selain itu, juga dibentangkan spanduk dan karton yang berisi kata-kata protes. Di antaranya, UU Cipta Kerja untuk siapa? DPR & presiden stop bohongi kami tak bodoh, ketek banamo/ gadang bagala/ naiek mancari suaro/ lah duduak maaniayo

    Aparat Polri dan TNI mengawal aksi tersebut tanpa seragam, tanpa alat anti huru-hara. Itupun hanya beberapa orang saja, bisa dihitung jari. Mereka melakukan pendekatan persuasif kepada peserta aksi, layaknya kakak kepada adik, sehingga situasi kondusif.

    Kendaraan lalu lalang sebagaimana biasanya. Pedagang kaki lima di sekitar lokasi aksi tetap menggelar galasnya, pembeli datang, tanpa kecemasan.

    Peserta aksi pun melakukan salat Magrib berjamaah di aspal jalan yang masih menyimpan sisa hujan, tempat mereka menyuarakan kekecewaan, ditutup dengan doa bersama dan pernyataan sikap di ambang malam.

    “Kami, mahasiswa, akan terus bergerak sampai UU Cipta Kerja ini dicabut,” tegas Aldi Tri Okta Zulfan selaku koordinator lapangan aksi AMS itu.

    Sementara itu Koordinator AMS Fadli Randa mengatakan, dalam aksi kreatif ini AMS menyatakan kecewa atas disahkannya UU Cipta Kerja oleh Presiden RI Joko Widodo pada 2 November 2020 lalu, padahal sudah terjadi penolakan di mana-mana.

    “Peserta aksi ini merupakan perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, sekitar 15 orang. Kami juga memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 dalam menggelar aksi, karena itu tidak menggunakan massa banyak,” ungkap Fadli Randa, Mahasiswa UNP yang juga tergabung dalam BEM SI. (Heru/Thd).


    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2