Ka BNPB: Manfaatkan Pohon Besar dan Tinggi Menjadi Tempat Evakuasi
Simakakang, Mentawai (sumbarkini.com) - Pulau yang indah dan adanya bentangan ancaman bencana mesti disikapi dengan sistem evakuasi yang akurat dan perlu sosialisasi kepada setiap pengunjung pulau.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo saat meninjau kondisi pulau Simakakang Aloita Mentawai, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut Doni menyampaikan, pohon-pohon besar yang tinggi dengan akar yang kokoh dan tingginhya lebih dari 10 meter tentu bisa menjadi tempat evakuasi yang baik bagi masyarakat yang ada disekitar.
Oleh karena itu perlu disiapkan sedini mungkin memanfaatkan potensi yang ada. Apakah dibuatkan jenjang dengan tali atau rotan dan akar, itu bagian dari upaya kita mengurangi resiko bencana didaerah rawan bencana.
Bukan ombak besar yang membuat orang jadi korban, akan tetapi air besar itu dengan material yang dibawanya yang menjadi kekuatan dahsyat masyarakat jadi korban. Perkiraan para ahli dari kajian data sementara kecepatan air tsunami ditengah laut megathust itu bisa mencapai 700 km/ perjam, ungkapnya
Kepala BNPB juga menyampaikan, setiap resort di Kepulauan Mentawai ini mesti memiliki standar sistem penyelamat dini. Jika ada gempa yang besar lebih dari 7 Skala Ricter (SR) dan lebih dari 10 detik secepatnya bergerak cari tempat ketinggian untuk penyelematan diri.
Namun dalam kondisi pulau yang tingginya hanya 5 meter diatas pemukaan laut sebaiknya juga menyiapkan kapal penyelamatan untuk segera ketengah lautan agar tidak terdampak gulungan ombak yang nerpa pulau yang diduga membawa material dalam pulau.
Bagi setiap resort dan pemerintah daerah, hal-hal seperti ini juga hendak disampaikan kepada setiap pengunjung yang datang ke pulau itu. Sehingga sang pengunjung paham dan memilik kesiapan juga untuk secepatnya bertindak jika terjadi bencana tersebut, ajak Doni Monardo.
Doni juga meminta Bupati dan perangkatnya serta memerintahkan dandim untuk mengembangkan dan menyemai benih-benih tumbuh-tumbuhan yang menjadi tanaman yang cocok dikembangkan dan berpohon besar dan kokoh.
Kita mesti mulai memanam pohon itu dari sekarang untuk keselamatan anak cucu kita dimasa datang. Dan diharapkan Bupati bersama BPBD melakukan pelatihan standar penyelamatan dini bagi setiap tamu resort-resort di Mentawai.
Sehingga tidak menurunkan daya minat orang berkunjung dan berwisata bersama keluarga di Mentawai. Ini kan juga untuk menjaga wisata di Mentawai aman, himbau Kepala BNPB tersebut.
Katrin Aloita pemilik lokasi Aloita Simakakang dalam kesempatan itu juga menyampaikan, Aloita telah mempersiapkan suatu tempat evakuasi bagi tamu yang menginap di Aloita.
Ada sekitar 25 menit arah kebelakang perbukitan yang tinggi lebih kurang 20 meteran. Sudah ada juga penginapan Aloita disana dan jalan jalur evakuasi dengan jalan papan karena ditengah ada sedikit rawa.
Jadi kami telah siapkan dan selalu sosialisasi kepada setiap tamu yang datang lebih awal, ujarnya. (zrd)
Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo saat meninjau kondisi pulau Simakakang Aloita Mentawai, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut Doni menyampaikan, pohon-pohon besar yang tinggi dengan akar yang kokoh dan tingginhya lebih dari 10 meter tentu bisa menjadi tempat evakuasi yang baik bagi masyarakat yang ada disekitar.
Oleh karena itu perlu disiapkan sedini mungkin memanfaatkan potensi yang ada. Apakah dibuatkan jenjang dengan tali atau rotan dan akar, itu bagian dari upaya kita mengurangi resiko bencana didaerah rawan bencana.
Bukan ombak besar yang membuat orang jadi korban, akan tetapi air besar itu dengan material yang dibawanya yang menjadi kekuatan dahsyat masyarakat jadi korban. Perkiraan para ahli dari kajian data sementara kecepatan air tsunami ditengah laut megathust itu bisa mencapai 700 km/ perjam, ungkapnya
Kepala BNPB juga menyampaikan, setiap resort di Kepulauan Mentawai ini mesti memiliki standar sistem penyelamat dini. Jika ada gempa yang besar lebih dari 7 Skala Ricter (SR) dan lebih dari 10 detik secepatnya bergerak cari tempat ketinggian untuk penyelematan diri.
Namun dalam kondisi pulau yang tingginya hanya 5 meter diatas pemukaan laut sebaiknya juga menyiapkan kapal penyelamatan untuk segera ketengah lautan agar tidak terdampak gulungan ombak yang nerpa pulau yang diduga membawa material dalam pulau.
Bagi setiap resort dan pemerintah daerah, hal-hal seperti ini juga hendak disampaikan kepada setiap pengunjung yang datang ke pulau itu. Sehingga sang pengunjung paham dan memilik kesiapan juga untuk secepatnya bertindak jika terjadi bencana tersebut, ajak Doni Monardo.
Doni juga meminta Bupati dan perangkatnya serta memerintahkan dandim untuk mengembangkan dan menyemai benih-benih tumbuh-tumbuhan yang menjadi tanaman yang cocok dikembangkan dan berpohon besar dan kokoh.
Kita mesti mulai memanam pohon itu dari sekarang untuk keselamatan anak cucu kita dimasa datang. Dan diharapkan Bupati bersama BPBD melakukan pelatihan standar penyelamatan dini bagi setiap tamu resort-resort di Mentawai.
Sehingga tidak menurunkan daya minat orang berkunjung dan berwisata bersama keluarga di Mentawai. Ini kan juga untuk menjaga wisata di Mentawai aman, himbau Kepala BNPB tersebut.
Katrin Aloita pemilik lokasi Aloita Simakakang dalam kesempatan itu juga menyampaikan, Aloita telah mempersiapkan suatu tempat evakuasi bagi tamu yang menginap di Aloita.
Ada sekitar 25 menit arah kebelakang perbukitan yang tinggi lebih kurang 20 meteran. Sudah ada juga penginapan Aloita disana dan jalan jalur evakuasi dengan jalan papan karena ditengah ada sedikit rawa.
Jadi kami telah siapkan dan selalu sosialisasi kepada setiap tamu yang datang lebih awal, ujarnya. (zrd)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...