Kesbangpol dan Linmas Sijunjung gelar Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama

Sijunjung, (Sumbarkini.com) - Dalam rangka mewujudkan kerukunan umat beragama di Kabupaten Sijunjung, Aparatur Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat ( Kesbangpol dan Linmas) gelar Sosialisasi yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Dinas PUPR, Kamis 2 Mei 2019.

Acara yang dibuka bupati diwakili Asisten I, Yenuarita, SH.M. Hum ini menghadirkan Narasumber dari Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumbar, Kejaksaan Negeri Sijunjung, Kementrian Agama Kabupaten Sijunjung dan dari Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Sijunjung.

Kegiatan ini dihadiri 80 orang peserta terdiri dari Organisasi masyarakat keagamaan dan Tokoh Masyarakat se Kabupaten Sijunjung.

Dalam sambutan bupati yang dibacakan Asisten I Yenuarita mengatakan, diantara persoalan yang muncul dinegeri kita pada era reformasi ini adalah adanya bahaya disintegrasi.

"Gejala yang menunjukkan ancaman disintegrasi ini muncul dalam berbagai bentuk seperti terjadinya konflik horizontal di beberapa tempat yang dikaitkan dengan faktor faktor ekonomi, politik atau budaya,"ucapnya.

Oleh karena itu, kondisi yang kurang kondusif tersebut harus dihentikan, karena dapat menghambat upaya kita mewujutkan cita cita kemerdekaan, yakni mengantarkan indonesia bangsa yang maju, sejahtera dan bermartabat.

Untuk mewujutkan cita cita nasional, kunci utama yang perlu dan mendesak kita bangkitkan kembali adalah bagaimana merajut kembali kesejukan, kerukunan dan persaudaraan yang tulus sebagaimana ditunjukkan oleh para pemimpin kita dulu.

"Untuk itu diperlukan upaya bersama yang sungguh sungguh demi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, " ujarnya.

Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Sijunjung, Bobby Roespandi, AP.M.Si dalam laporannya menyampaikan maksud dari sosialisasi ini.

" Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan persamaan pemahaman akan pentingnya menjaga dan memelihara kerukunan dan persaudaraan yang tulus antar umat beragama di Kabupaten Sijunjung demi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya.

"Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mencegah dan melakukan penangkalan bersama terhadap pengaruh radikalisme dan aliran kepercayaan/ aliran keagamaan yang di anggap sesat, " jelas Bobby Roespandi.