Nasrul Abit Hadiri Panen Raya di Tanjung Alam
Tanah Datar (sumbarkini) - Untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga komoditi Bawang putih, menyusul kurangnya pasokan imbas dari virus corona, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengambil sejumlah langkah. Salah satunya dengan melakukan kegiatan panen di Kenagarian Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu pagi 8 Februari 2020.
Jenis varietas bawang putih yang dipanen kali ini adalah Lumbu Hijau. Dikelola oleh kelompok Wanita Tani (KWT) Legumer diatas lahan seluas Tiga Hektare. Diketahui, Lumbu Hijau merupakan satu-satunya varietas bawang Putih yang cocok ditanam untuk karakter tanah di Sumatera Barat.
"Ini adalah tindak lanjut dari kunjungan kita ke Pasar Raya Padang kemarin, terkait dengan adanya kelangkaan dan kenaikan harga bawang putih yang biasanya Rp 28 ribu, sekarang menjadi Rp 50 ribu. Kemungkinan akan terus meningkat (harga). Karena kekurangan pasokan. Apalagi, selama ini pasokan bawang putih juga ada yang dari China. Sebagai antisipasi, pemerintah pusat sudah menyetop impor produk horti dari China untuk sementara waktu," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit usai mengikuti kegiatan panen raya, Sabtu 8 Februari 2020.
Menurut Nasrul Abit, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan sebelumnya, sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini, ke bagian distribusi Kementrian Pertanian untuk meminta tambahan pasokan.
Karena, jika memang ada kelangkaan atau kenaikan harga bawang putih, maka dipersilahkan Pemerintah Sumatera Barat membuat dan melayangkan surat. Yang mana, ujungnya nanti akan ada dropping pasokan tambahan.
"Nah, sembari menunggu proses tambahan pasokan itu. Hari ini kita panen bawang putih. Ini salah satu upaya kita mengatasi itu. Mudah-mudahan bisa menambah pasokan. Untuk bawang putih varietas Lumbu Hijau ini diperkirakan, hasil panennya mencapai empat hingga enam ton untuk satu hektare,"ujar Nasrul Abit.
Ke depan, menurut Nasrul Abit pihaknya juga akan mengembangkan lahan pertanian khusus bawang putih di beberapa daerah yang potensial seperti di Kabupaten Tanah Datar, Agam, Alahan Panjang dan Solok. Pengembangan lahan ini bertujuan meningkatkan produksi lokal akan komoditi bawang putih.
"Jadi, kita juga berusaha bagaimana produk lokal untuk komoditi bawang putih meningkat. Lahan pertanian bawang putih ini akan kita kembangkan. Ada 127 hektare lahan yang tersedia. Ketinggian lahan 800 sampai seribuan Mdpl. Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan ini, akan bisa memenuhi kebutuhan sumbar akan bawang putih. Sehingga harga dapat turun. Ini khusus Sumbar dulu. Kita berfikir untuk Sumbar saja dulu. Mari kita sama-sama tanam bawang putih agar harga terkendali,"tutup Nasrul Abit. (zrd)
Jenis varietas bawang putih yang dipanen kali ini adalah Lumbu Hijau. Dikelola oleh kelompok Wanita Tani (KWT) Legumer diatas lahan seluas Tiga Hektare. Diketahui, Lumbu Hijau merupakan satu-satunya varietas bawang Putih yang cocok ditanam untuk karakter tanah di Sumatera Barat.
"Ini adalah tindak lanjut dari kunjungan kita ke Pasar Raya Padang kemarin, terkait dengan adanya kelangkaan dan kenaikan harga bawang putih yang biasanya Rp 28 ribu, sekarang menjadi Rp 50 ribu. Kemungkinan akan terus meningkat (harga). Karena kekurangan pasokan. Apalagi, selama ini pasokan bawang putih juga ada yang dari China. Sebagai antisipasi, pemerintah pusat sudah menyetop impor produk horti dari China untuk sementara waktu," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit usai mengikuti kegiatan panen raya, Sabtu 8 Februari 2020.
Menurut Nasrul Abit, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan sebelumnya, sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini, ke bagian distribusi Kementrian Pertanian untuk meminta tambahan pasokan.
Karena, jika memang ada kelangkaan atau kenaikan harga bawang putih, maka dipersilahkan Pemerintah Sumatera Barat membuat dan melayangkan surat. Yang mana, ujungnya nanti akan ada dropping pasokan tambahan.
"Nah, sembari menunggu proses tambahan pasokan itu. Hari ini kita panen bawang putih. Ini salah satu upaya kita mengatasi itu. Mudah-mudahan bisa menambah pasokan. Untuk bawang putih varietas Lumbu Hijau ini diperkirakan, hasil panennya mencapai empat hingga enam ton untuk satu hektare,"ujar Nasrul Abit.
Ke depan, menurut Nasrul Abit pihaknya juga akan mengembangkan lahan pertanian khusus bawang putih di beberapa daerah yang potensial seperti di Kabupaten Tanah Datar, Agam, Alahan Panjang dan Solok. Pengembangan lahan ini bertujuan meningkatkan produksi lokal akan komoditi bawang putih.
"Jadi, kita juga berusaha bagaimana produk lokal untuk komoditi bawang putih meningkat. Lahan pertanian bawang putih ini akan kita kembangkan. Ada 127 hektare lahan yang tersedia. Ketinggian lahan 800 sampai seribuan Mdpl. Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan ini, akan bisa memenuhi kebutuhan sumbar akan bawang putih. Sehingga harga dapat turun. Ini khusus Sumbar dulu. Kita berfikir untuk Sumbar saja dulu. Mari kita sama-sama tanam bawang putih agar harga terkendali,"tutup Nasrul Abit. (zrd)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...