• Breaking News

    Bagus dalam Pemberdayaan Masyarakat, LKKS Sumbar Bantu Peternak Telur Itik Bukit Ase


    Padang -
    Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Sumbar menyerahkan bantuan alat tetas telur bebek berlokasi untuk Yayasan Warisan Minangkabau di Bukit Ase Kampung Lolo Kel. Gunuang Sarik Kec. Kuranji Kota Padang. (5/10).

    Ketua Umum LKKS Provinsi Sumbar, Harneli Bahar mengatakan kegiatan ini berawal dari sebuah webinar. “Waktu itu kita mengadakan webinar yang dihadiri oleh bapak Yusrizal KW selaku founder dari Kampung Literasi Bukit Ase, beliau menyampaikan perihal pembinaan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukannya. Kami tentu sangat bersemangat dan memberikan support untuk membantu kegiatan masyarakat di bidang peternakan telur bebek itu,” ungkapnya.

    Harneli Bahar mengatakan untuk menuntaskan janji yang diberikan ke masyarakat itulah alasan utama dia datang ke sana. “Kita memenuhi janji yang kita buat untuk membantu memberi bantuan dana guna membeli alat bantu tetas telur. Kita berharap peternakan ini sukses dan menjadi percontohan bagi daerah lain sehingga edukasi dan literasi tentang kebersamaan, saling bahu membahu untuk kebangkitan ekonomi umat yang selaras dengan adat dan kebiasaan masyarakat Minangkabau,” ujarnya.

    Harneli berharap kegiatan ini dapat memancing semangat untuk berdonasi. Dia juga menginginkan kegiatan program-program kemasyarakatan seperti ini terealisasi dengan baik. “Dengan car aini diharapkan muncul orang-orang yang ingin mendonasikan sebagian hartanya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat seperti ini,” ujarnya lagi.

    Menurut perempuan yang akrab dipanggil Umi itu, Bukit Ase punya potensi bagus. Dengan lebih meningkatkan program pemberdayaan yang telah dilakukan secara lansung atau tidak dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

    Upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19 ini bakal terbantu. Terlebih peternakan itik asal Kalimantan itu punya potensi ikutan. Pengolahan hasil telurnya juga bisa menambah pundi-pundi penghasilan masyarakat di Bukit Ase.

    “Saya berharap kegiatan sosial lainnya seperti majelis taklim, PAUD, kegiatan pelestarian budaya seperti randai dan silek untuk menghidupkan tradisi minangkabau pun mendapat perhatian lebih dari masyarakat di sini. Untuk itu kita harus memberikan support,” tambahnya.

    Tokoh masyarakat yang juga pendiri Yayasan Warisan Minangkabau, Suhardi Dt. Rajo Basa mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih kepada LKKS Sumbar atas bantuan alat yang diberikan sehingga kami mendapat menambah kegiatan masyarakat ke depannya baik di bidang pemberdayaan masyarakat, sosial maupun ekonomi,” ungkapnya.

    Suhardi juga mengatakan kegiatan di Bukit Ase masih membutuhkan bantuan operasional lainnya. Katanya untuk mengoptimalkan kegiatan pemberdayaan di Bukit Ase, mereka membutuhkan mesin pendukung. “Kita mulai  mengansur-ansur agar mendapatkan hasil yang optimal,” ujarnya.

    Menurut dia, majelis taklim diikut sertakan dalam program pemberdayaan tersebut. Anggota majelis taklim dilibatkan dalam guna meningkatkan perekonomian mereka. “Anggota majelis taklim membuat makanan, kita membantu untuk pemasarannya,” tambahnya.

    Pengelola peternaan itik petelur Bukit Ase, Afrida mengatakan hasil dari penjualan dapat membantu masyarakat sekitar Bukit Ase. “Alhamdulilah dengan kegiatan ini kita bisa membantu kaum duafa, anak-anak tahfiz yang kekurangan, ibu-ibu majelis taklim dari hasil pendapatan kegiatan ini,” ungkapnya.

    Afrida pun mengungkapkan produksi telur per harinya  cukup tinggi. Mencapai 450-480 sehari. Telur-telur itu kita menjual ke distributor-distributor  lain di luar daerah Kota Padang dan di luar Sumbar seperti Pekanbaru. “Kita bekerjasama dengan salah seorang warga untuk mendistribusikan telur ke luar daerah,” ujarnya.

    Masyarakat sekitar peternakan juga terbantu. Mereka ada yang berjualan di depan peternakan. Pengelola peternakan sebenarnya bisa saja menjual langsung ke konsumen, namun akan lebih bermanfaat jika masyarakat sekitar yang menjualkannya.

    Ia mengatakan sempat kewalahan dengan permintan pasar. Pesanan dari berbagai daerah meningkat. Diakuinya, peternakan mereka kesulitan memenuhi permintaan hingga 70.000 butir telur per bulan. “Dengan adanya bantuan mesin tetas telur ini kami berharap dapat meningkatkan produksi telur dan memenuhi permintaan pasar,” pungkasnya. (*)

     

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2