• Breaking News

    Rumah Zakat Targetkan 5.323 Desa Berdaya




    PADANG (Sumbarkini)- Rumah Zakat semakin berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pembangunan desa. Salah satunya melalui program Desa Berdaya, yakni pemberdayaan dalam cakupan wailayah desa melalui pendekatan terintegrasi.

    Sesuai komitmen itu, Rumah Zakat menargetkan sebanyak 5.323 Desa Berdaya se-Indonesia di tahun 2023. Program Desa Berdaya ini kolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

    “Kami dari Rumah Zakat  berupaya untuk berkontribusi melalui dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) sesuai program pemerintah saat ini untuk menciptakan desa mandiri,” ujar Branch Manager Rumah Zakat Kantor Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar), Rama Nanda, saat ditemui Metrans di acara Pelatihan Relawan Inspirasi Rumah Zakat Regional I Sumatera, di Hotel Rangkayo Basa Padang, Rabu (9/5).

    Rama mengatakan Desa Berdaya merupakan program pemberdayaan yang meliputi program pembinaan masyarakat, ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan serta kesiap-siagaan bencana. Targetnya untuk menumbuhkan, dan berkembangnya kelembagaan lokal yang lebih berdaya.

    Ia memaparkan lebih lanjut, bahwa per April 2018 Rumah Zakat telah memiliki 1.157 Desa Berdaya di 28 Provinsi seluruh Indonesia. Sebanyak 73 diantaranya Desa Berdaya ini di Sumbar, yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar, sebagai percepatan program Desa Berdaya.

    “Tahun 2017 terdapat 1.056 Desa Berdaya yang tersebar di 172 kota/kabupaten dan 21 provinsi di Indonesia, penerima manfaatnya 1.919.834 orang, dengan layanan program bidang kesehatan (Senyum Sehat), pendidikan (Senyum Juara), Ekonomi (Senyum Mandiri), dan Lingkungan (Senyum Lestari),” papar Rama.

    Ia menjelaskan, program Desa Berdaya sudah dimulai sejak dua tahun yang lalu, dengan membawa misi kemandirian desa. Setiap satu desa akan diberdayakan 20 KK, yang didampingi oleh satu Relawan Inspirasi dari Rumah Zakat, selama rentang waktu satu tahun.

    Adapun bentuk kemandirian yang dibangun, yakni membangkitkan ekonomi warga desa dengan berbagai kegiatan kewirausahaan. Selain itu, juga diberdayakan dari kesehatan, seperti posyandu dan sinitasi. Selanjutnya, dari segi pendidikan anak-anak yang tidak mampu diberi beasiswa, belajar tambahan, pembinaan agama dan akhal, serta berbagai program lainnya.

    “Khusus di Sumbar, sudah 13 desa di kabupaten/kota yang diberdayakan. Tahun 2018 ini ditargetkan 25 desa. Setia desa yang berdayakan ini akan dibina secara berkelanjutan, demi meningkatkan peradaban masyarakat yang sejahtera,” ungkap Branch Manager Rumah Zakat Kantor Perwakilan Sumbar ini.

    Program pemberdayaan Rumah Zakat ini katanya bisa diakses melalui sejumlah unit layanan secara nasional, diantaranya 51 ambulan gratis, 20 mobil klinik, 18 sekolah juara, 9 klinik RBG, serta 2 mobil juara. Selain itu, Rumah Zakat juga mengelola program istimewa, yakni program Senyum Ramadhan dan Superqurban.

    “Program pemberdayaan di Rumah Zakat ini penerima manfaatnya masyarakat yang kurang beruntung dari segi ekonomi, seperti fakir, miskin, dhuafa, dan lainnya,” kata Rama mengakhiri.

    Kabid Sosial Budaya Bappeda Sumbar Ahmad Zakir menyebutkan, tingkat kesejahteraan masyarakat Sumbar sudah di atas rata-rata nasional. Meskipun begitu, bukan berarti Pemprov Sumbar mengurangi upaya- upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Pihaknya mendukung upaya yang telah dilakukan rumah zakat untuk memberdayakan masyarakat. (why)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2