Pemprov Diminta Ikut Jaga Bagi Laba dari Askrida
Padang (sumbarkini.com) - Askrida merupakan perusahaan yang dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Ada kepemilikan saham yang harus diperhatikan dengan baik, harus dijaga dan harus ada upaya pemprov untuk membuat bagi laba terhadap pemprov terus meningkat.
Sebagaimana perhatian pemprov terhadap PT Jamkrida, seharusnya begitu juga dengan Askrida. Apalagi Askrida memberikan bagi laba yang secara persentase cukup besar bagi pendapatan daerah.
"Pemprov sebagusnya lebih aktif menunjang kinerja Askrida. Bisa berupa fasilitasi atau menambah modal," ujar Leonardy usai pertemuan dengan Kepala Cabang Askrida, Erizal beserta stafnya, Kamis 2 Agustus 2018.
Leonardy menyebutkan, dari informasi kepala cabang, didapat fakta dan data yang menggembirakan. Tahun 2016 didapat deviden Rp16,29 miliar. Itu dari saham 2015 sebesar Rp32 miliar.
Laba yang cukup besar, sekitar 50 persen. Pada 2017 naik menjadi Rp17,06 miliar dengan modal yang sama. Namun di 2018 turun jadi Rp15,59 miliar. Padahal pada 2017 saham pemprov meningkat tajam menjadi Rp42 miliar. Semua terjadi karena banyaknya klaim.
"Sebagusnya kita dorong perusahaan daerah seperti Askrida ini. Jika bukan kita, siapa lagi yang memajukan usaha daerah," tegasnya.
Kepala Cabang Askrida, Erizal bersama stafnya menyebutkan rendahnya laba disebabkan tingginya klaim yang harus dibayarkan pada 2016 dan 2017.
"Kini kompetisi makin terbuka, resiko bertambah, klaim pun tentu makin meningkat. Otomatis laba tergerus," ujarnya.
Erizal pun setuju agar semua pihak terlibat aktif untuk memajukan usaha milik daerah.
Dia pun menjelaskan Askrida kini sudah punya divisi syariah. Divisi ini untuk menyikapi semangat ekonomi syariah di Sumbar dan tidak bersinggungan dengan yang konvensional.
Dia pun membanggakan sudah punya kantor empat lantai, milik.sendiri. Kantor baru tersebut dihuni sejak Desember 2017. (mcl)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Ada kepemilikan saham yang harus diperhatikan dengan baik, harus dijaga dan harus ada upaya pemprov untuk membuat bagi laba terhadap pemprov terus meningkat.
Sebagaimana perhatian pemprov terhadap PT Jamkrida, seharusnya begitu juga dengan Askrida. Apalagi Askrida memberikan bagi laba yang secara persentase cukup besar bagi pendapatan daerah.
"Pemprov sebagusnya lebih aktif menunjang kinerja Askrida. Bisa berupa fasilitasi atau menambah modal," ujar Leonardy usai pertemuan dengan Kepala Cabang Askrida, Erizal beserta stafnya, Kamis 2 Agustus 2018.
Leonardy menyebutkan, dari informasi kepala cabang, didapat fakta dan data yang menggembirakan. Tahun 2016 didapat deviden Rp16,29 miliar. Itu dari saham 2015 sebesar Rp32 miliar.
Laba yang cukup besar, sekitar 50 persen. Pada 2017 naik menjadi Rp17,06 miliar dengan modal yang sama. Namun di 2018 turun jadi Rp15,59 miliar. Padahal pada 2017 saham pemprov meningkat tajam menjadi Rp42 miliar. Semua terjadi karena banyaknya klaim.
"Sebagusnya kita dorong perusahaan daerah seperti Askrida ini. Jika bukan kita, siapa lagi yang memajukan usaha daerah," tegasnya.
Kepala Cabang Askrida, Erizal bersama stafnya menyebutkan rendahnya laba disebabkan tingginya klaim yang harus dibayarkan pada 2016 dan 2017.
Senator Leonardy Harmainy diskusi serius bersama Kepala Cabang Askrida dan jajarannya. |
"Kini kompetisi makin terbuka, resiko bertambah, klaim pun tentu makin meningkat. Otomatis laba tergerus," ujarnya.
Erizal pun setuju agar semua pihak terlibat aktif untuk memajukan usaha milik daerah.
Dia pun menjelaskan Askrida kini sudah punya divisi syariah. Divisi ini untuk menyikapi semangat ekonomi syariah di Sumbar dan tidak bersinggungan dengan yang konvensional.
Dia pun membanggakan sudah punya kantor empat lantai, milik.sendiri. Kantor baru tersebut dihuni sejak Desember 2017. (mcl)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...