FTUA 93 Kembali Rengkuh Kebersamaan di 25 Tahun Lalu
Kita kembali merajut kebersamaan seperti 25 tahun yang lalu. |
"Keren banget," begitu ungkapan para engineer yang berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri itu.
Mereka menyatakan rasa puas. Letih mereka terbayar melihat deretan karangan bunga, penyambutan yang luar biasa dan suasana tempat acara baik indoor maupun outdoor. Begitu meriah, instagramable.
"Hmm, senangnya bisa kumpul dengan tenan-teman. Meski harus pergi ke bandara Subuh dan balik lagi sorenya, terbayar dengan rangkaian acara yang dikemas bagus seperti ini. Benar-benar di luar ekspektasi," ujar Reka Akmar, alumni yang bekerja di Rekin Indonesia.
Reka, Yuli dan Anita Tresia kompak pakai flight yang sama. |
Di tempat acara pun hanya sekira empat jam. Hadir di acara pokok saja dan ikut sesi pengambilan foto dan video kenangan seputar momen-momen indah kebersamaan setelah 25 tahun terpisah.
"Kami memang sekejap di Padang. Datang khusus hanya untuk acara inti. Salut buat panitia yang membuat kami merasa ikut penuh di acara. Kalian keren," ujar mereka hampir berbarengan saking gembiranya dengan penyambutan panitia yang membuat mereka bagai tamu kehormatan.
Panitia menyiapkan jemputan dari Bandara ke lokasi acara. Peserta yang harus pulang cepat pun diakomodir keberangkatannya ke Bandara. Termasuk oleh-olehnya.
Bersama di gerbang kampus Limau Manis. |
Baginya, bertemu dengan teman-teman dalam suasana bahagia seperti itu sudah cukup baginya. Jika tak pekerjaan mendesak di perusahaan Oman Oil itu, ingin dia beberapa jam lagi di Padang.
"Bagi saya yang penting itu kita masih merasakan hangatnya pertemanan. Dan di acara ini bisa.membuat semua merasa pernah sama-sama masuk kuliah, kuliah bersama di tahun pertama. Kini FTUA93 kembali merasakan kebersamaan itu. Tak peduli apa jabatan dan kondisi kita saat ini," ujarnya.
Reper kita keren banget. |
Hingga Aslim yang kini tengah mempersiapkan kepindahannya dari Mauritius ke Belgia sebagai Senior Director produsen perhiasan dunia uring-uringan. "Jika urusan ini bisa didelegasikan, saya ingin terbang segera ke Indonesia," ujarnya.
Toni Darusman, lulusan terbaik angkatan 93 yang kini jadi Executive Vice President Brand Marketing CIMB Niaga pun mengakui harus menanggung kerinduan bertemu. Dia terpaksa batal berangkat. Sama halnya dengan Hanafi yang kini sukses berkarir di Johor Bahru.
Semangat, untuk reper selanjutnya. |
Menurut Zulkarnain, acara sukses lantaran kekompakan semua alumni FTUA Angkatan 93. Mau reuni perak bersama lintas jurusan adalah hadiah terindah.
"Terima kasih kawan-kawan, sukses ini karena kita semua. Kerelaan untuk meluangkan waktu, demi terselenggaranya acara kita, sangat kami hargai. Terima kasih panitia, para donatur, Imelda Hotel dan mitra masing-masing alumni hingga acara ini begitu meriah," ungkapnya.
Ditegaskan Zulkarnain, dia dan panitia seluruhnya puas, lantaran rekan-rekan yang datang dari luar daerah dan luar negeri masih menyempatkan diri meski hanya bisa berkumpul untuk beberapa jam saja. Dukungan baik moril maupun materil dari para alumni sangat menggembirakan.
Pesan Berharga
Alumni yang bergerak di bidang kontraktor, konsultan dan level manager di berbagai perusahaan nasional dan multinasional terlibat diskusi hangat dengan alumni yang jadi dosen. Banyak masukan berharga yang menjadi hasil diskusi tersebut.
Bussiness & Operation Director Fluidra Indonesia, Noviandri Daftuni berharap agar para para rekan-rekannya yang memilih dosen sebagai ladang pengabdian hendaknya mampu membuat para mahasiswanya mengetahui pangkal dan ujung dari yang mereka pelajari.
Mahasiswa hendaknya dibuat tertarik dengan perkuliahan yang diikuti. Sangat dihargai jika mahasiswa dibuat cepat beradaptasi dengan bidang pekerjaannya.
"Hal-hal aplikatif di dunia kerja hanya bisa didapat jika rekan alumni dimanfaatkan sebaik mungkin," tegas pria yang bekerja di perusahaan milik Amerika-Spanyol itu.
Apa yang dikatakan Noviandri didukung yang yang lain. Mereka menyatakan perusahaannya telah berupaya membina dan meningkatkan kapasitas guru-guru SMK. Umumnya mereka terkejut melihat kondisi peralatan perusahaan saat ini.
Para guru SMK kesulitan menjawab serangkaian test yang diberikan kepada mereka. Mereka pun mengakui ilmunya tertinggal puluhan tahun.
Kondisi Padang yang rawan gempa pun jadi perhatian. Para alumni yang berkiprah di perusahaan-perusahaan apraisal menyayangkan bangunan-bangunan di Padang dan Sumbar yang sekadar diperkuat strukturnya. Terutama hotel. Jangan cuma memperhatikan aspek teknis, aspek bisnis dan kenyaman pengunjung harus diprioritaskan hingga bisa saja bangunan lebih baik diruntuhkan dibanding diperkuat saja.
Foto bersama setelah City Tour. |
Lima Tahun Lagi
Rencana pun disusun untuk menjamin kebersamaan di reuni perak itu tetap terjalin ke anak cucu. Tahun depan diharapkan kawan-kawan di Pekanbaru, Batam atau Jakarta mempersiapkan reuni lanjutan.
Bahkan Panitia Reuni Perak mengusulkan agar 5 atau 10 tahun lagi dilaksanakan reunian di Oman. Alumni diminta untuk menabung dari sekarang agar bisa umrah bersama sebelum reunian digelar.
"Usulan yang mantap ketua, saya suka," ujar Budaya Rusdi yang paling sibuk mengupayakan reuni perak angkatannya itu sukses besar. Sampai-sampai anak dan isteri pun turut mempersiapkan pernak-pernik reper dan menyusunnya dalam goodie bag. (*)
Mantap bana
BalasHapusTerima kasih OOm Faisal
Hapus