• Breaking News

    Inovasi Kemenag Sumbar Harus Didukung Semua Pihak

    Padang (sumbarkini.com) - Kemenag Sumbar ternyata terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah calon haji (JCH). Ada tiga inovasi yang diterapkan Embarkasi Tabing Padang yang layak dijadikan percontohan nasional.

    Demikian dikemukakan Anggota Komite III DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH usai mengunjungi Kanwil Kemenag Sumbar. 

    "Kita harus terus mendukung Kanwil Kemenag Sumbar untuk selalu berinovasi. Tiga inovasi mereka telah meningkatkan pelayanan dan kenyamanan jemaah. Apalagi jika ini diteruskan," ujar Leonardy usai berkunjung ke kanwil itu, Selasa 30 Oktober 2018.

    Leonardy mengungkapkan ketiga inovasi itu mengharumkan nama daerah. Embarkasi di Padang dinyatakan sebagai penyelenggara haji terbaik tahun 2017. Diharapkan tahun ini tetap mempertahankannya.

    Adapun ketiga inovasi itu adalah dibuatnya Buku Panduan Perjalanan Ibadah Haji. Buku setebal 28 halaman itu memuat tuntunan ibadah yang harus dilakukan dan waktu pelaksanaannya sesuai ketentuan agama dan ketetapan pemerintah baik Indonesia maupun Saudi Arabia. 

    Semua diatur, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan jamaah. Panduan ini diharapkan dapat menuntun jamaah mendapatkan haji mabrur.

    Inovasi kedua, jamaah disambut dengan shalawat badar. Penyambutan bak pahlawan dan dijemput ke tangga pesawat. Sementara para petugas diberikan pengalungan bunga karena telah menunaikan tugas negara membantu jamaah melaksanakan ibadahnya. Pengalungan bunga ini jadi inovasi ketiga.

    Sementara Kemenag RI pun telah melakukan sepuluh hal untuk mendukung pelaksanaan ibadah. Pemeriksaan dibuat lebih cepat waktunya. Rata-rata satu jam dari yang biasanya mencapai 8 jam.

    Gelang jamaah terhubung dengan aplikasi Haji Pintar. Akomodasi full time dan setara bintang tiga.

    Konsumsi ditingkatkan menjadi 40 kali dari 25 kali. Atau konsumsi diberikan selama 20 hari. Konsumsi memakai bumbu nusantara dengan koki direkrut dan dilatih khusus. Koki harus dari Indonesia.

    Kini ada pula konsultan ibadah di Mina dan di sektor-sektor strategis. Bahkan ada pertolongan pertama pada jemaah haji (P3JH) saat melontar jumrah. Jemaah bisa dijamin berangkat tepat waktu lantaran visa bisa dicetak di Indonesia.

    Kedepan DPD bakal mendorong peningkatan jumlah pembimbing ibadah haji. "Masa mereka yamg menunjukkan ibadah haji sesuai prosedurnya hingga menggapai haji mabrur hanya satu orang. Dia harus.melayani ratusan orang. Tentu tidak optimal," ungkapnya.

    Hadirnya Japeri, Dosen UIN Imam Bonjol yang sebelumnya pernah jadi Kakanwil Kemenag Sumbar, pembicaraan meluas hingga beratnya perjuangan menjadikan Tabing Padang sebagai Embarkasi/Debarkasi Haji.

    Japeri menceritakan bagaimana peran Leonardy meyakinkan Menko Kesra agar Padang jadi embarkasi haji. Saat itu Leonardy menjadi Ketua DPRD Sumbar. Mulai dari meninjau embarkasi Medan hingga mencari faktor penguat sesuai prasyarat jadi embarkasi haji.

    "Alhamdulillah terealisasi dalam waktu cepat. Bahkan Menteri Agama sempat berucap pengurusan izin embarkasi Padang paling cepat dibanding lainnya.

    Kakanwil Kemenag Sumbar H. Hendri, S.Ag, M.Pd, menyambut baik kedatangan Senator Sumbar itu. Dia berharap Leonardy bisa memberikan dorongan agar pembimbing ibadah haji bisa ditambah. Minimal tiga orang pula sebagaimana petugas kesehatan.

    Dia pun bakal memuat perjuangan embarkasi haji di Padang ini dalam buku panduan. Jika perlu dibuatkan buku tersendiri agar sejarah tidak terpotong. "Mumpung saksi hidupnya masih banyak hingga buku ini betul-betul bermanfaat bagi semua," tegasnya. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2