• Breaking News

    Jadikan Hari Santri Ajang Melahirkan Tokoh Hebat

    Padang Pariaman (sumbarkini.com) - Pondok Pesantren dihimbau untuk mempersiapkan para santrinya menjadi tokoh-tokoh hebat di Indonesia. Melahirkan tokoh pemimpin bangsa yang religius.

    Hal ini diungkapkan Anggota Komite III DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH saat memberikan sambutan pembukaan lomba tingkat santri se-Sumbar dalam rangka memeriahkan hari santri nasional ke-4, di Pondok Pesantren Nurul Yakin Ringan-ringan Kec. Lubuk Alung Padang Pariaman.

    "Pondok harus mampu mendorong dan mempersiapkan santri-santrinya sebaik mungkin menjadi tokoh nasional. Hari santri merupakan penghargaan dari pemerintah sekaligus pengakuan terhadap peran pondok pesantren dalam meraih dan mengisi kemerdekaan bangsa ini. Manfaatkan momen ini dengan baik," ujar Leonardy, di hadapan peserta Liga Kitab Standar dan Liga Futsal Santri se-Sumbar, Sabtu 20 Oktober 2018.

    Leonardy mendorong agar kegiatan perlombaan di hari santri itu terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain mempererat silaturahmi, ajang perlombaan bisa menjadi wahana untuk mencari bibit-bibit berbakat di salah satu bidang. 

    Perbanyak lomba, bisa dengan cara tiap pondok membuat acara unggulan untuk memeriahkan hari santri atau lainnya. Lomba bisa pula menjadi ajang meraih prestasi yang memungkinkan untuk diterima kuliah tanpa tes, bahkan diterima kerja menjadi pegawai negeri.

    Anggota DPD RI asal Sumbar itu mengingatkan para santri untuk jangan hanya terobsesi menjadi guru mengaji. Mereka harus bercita-cita setinggi mungkin, menjadi tokoh yang ahli di bidangnya.

    Bercita-citalah menjadi birokrat, pengusaha sukses, profesional handal atau berkarirlah di perpolitikan, warnai politik di Indonesia. Jika santri yang hadir birokrat, pengusaha, profesional dan politik, tentu jauh dari praktik-praktik yang salah, yang melanggar norma agama, hukum dan etika.

    "Buya Idarussalam, pimpinan Pondok Nurul Yakin yang selain birokrat, buya kita ini juga santri. Sampai hari ini aman-aman saja hingga menjabat Asisten I Pemkab Padang Pariaman dan terus berkarya hingga pondok ini juga bisa mencapai 14 cabang," ujar Leonardy.

    Para santri yang ingin mendalami ilmu agama dianjurkannya untuk serius belajar kitab, menghapal quran dan lain-lain agar bisa pula menuntut ilmu di Al Azhar dan perguruan Islam termashur di Timur Tengah. Jika terbaik tentu mendapat beasiswa dari pemerintah namun jika tidak masih banyak jalan lain agar bisa kuliah di sana.

    Tahun pertama bisa tinggal di asrama yang disediakan pemerintah di Kairo Mesir. "Saya tau persis karena pembahasan hingga penganggarannya terjadi saat saya menjadi pimpinan DPRD Sumbar.Saya bersama pemerintah provinsi pergi mencari bangunan dan lokasi yang cocok untuk asrama," tegasnya.

    Alumni pun dihimbau untuk tidak lupa dengan pondoknya. Jika ada kesempatan dan peluang beritahu adik-adik di pondok.


    Ajang Perdana
    Drs. Idarussalam, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yakin mendukung penuh pelaksanaan kegiatan guna memeriahkan Hari Santri Nasional di pondoknya. Menurutnya penetapan hari santri pada 22 Oktober merupakan penghargaan atas kontibusi para santri, para ulama terhadap lahirnya negara ini.

    "Pemerintah telah memberikan penghargaan pada para santri. Tentu kita harus memberikan umpan balik terhadap penghargaan pemerintah itu dan Pondok Nurul Yakin berupaya menggemakan dan mensyiarkan hari santri ini ke seluruh umat," ujarnya.

    Lomba kitab standar jadi pilihan karena kitab standar terus diajarkan di Pondok Pesantren Salafiyah hingga saat ini. Kitab ini yang dipelajari dari syekh terdahulu dan belum ada yang mengalahkan sistem pendidikan dan kurikulum dengan menggunakan kitab standar. Kitab standar membentuk karakter selain keilmuan seseorang.

    "Kami sepakat dengan gagasan Bang Leonardy untuk menjadikan para santri ini mendunia. Berkiprah di bidang apa saja dengan tetap ada yang menjadi ulama pewaris nabi. Terima kasih bang Leo atas dukungannya," ungkap anak Syekh Ali Imran Hasan itu.

    Ketua Panitia Faisal menyebutkan perlombaan kitab standar dan liga futsal ini merupakan ajang perdana. Baru dilombakan pada peringatan hari santri ke-4 dan akan dilaksanakan setiap tahun.

    Faisal mengungkapkan, pihak panitia mengundang 35 pondok di Sumbar untuk mengikuti kegiatan ini. "Kami ingin mempelopori kemeriahan hari santri di Sumbar dan ingin mempererat silaturahmi antara pondok pesantren di daerah ini," tegasnya. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2