• Breaking News

    CCAI Dukung Gerakan Indonesia Bersih

    Jakarta (sumbarkini.com) - Di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, sampah merupakan suatu masalah yang terus dirasakan, dimana -tiap tahun-volume sampah terus meningkat dengan cepat hingga mencapai jutaan ton. Beberapa upaya dan kegiatan terus dilakukan guna menangani peningkatan jumlah sampah dan menemukan solusi penggunaan plastik, terutama di berbagai kawasan pariwisata.

    Melalui pidatonya di Leaders Retreat, G20 Summit padatahun 2017 di Jerman, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi limbah melaluipengurangan, penggunaan kembali dan daurulang (3R) hingga 30% hingga tahun 2025,sambil menargetkan pengurangan sampah plastik laut sebanyak 70% pada tahun 2025.

    Banyak inisiatif yang telah dijalankan oleh pemerintah Indonesia untuk mengajak semua pihak turutaktifdalamhalpenanganansampah,salah satunyamelaluiGerakanIndonesia Bersihyang diinisiasiolehKementerian KoordinatorBidangKemaritimanRepublik Indonesia.Gerakanyang bertujuanuntukmembudayakanperilakuhidupbersihdansehat, sertamenciptakanpersepsi yang samadenganmasyarakatterkaitpengelolaansampahtersebutjuga didukungolehCoca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) yang percayabahwadalammencarijalankeluar yang terbaik, pentingbagikomunitasdansektorswastauntukmengambilandildalampengadaanberbagaiinistiatif yang berhubungandenganlingkungan.

    “Isu tentang sampah merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan bersama,” jelasIbu Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications & Sustainability Amatil Indonesia. “Hari ini kami sangat bangga dapat menjadi bagian dari ini semua. Tentu saja kami sadar masih banyak yang perludilakukan, tetapijelas bahwa kami memilikikomitmen yang kuatuntukmengedukasimasyarakatdalammengurangisampahsertamelindungilingkungan. DukunganinimerupakanbagiandariaspirasiCoca-Cola Amatil 2020 Sustainability Goaldan The Coca-Cola Company “World Without Waste” (“Dunia Tanpa Sampah”) ditahun 2030. Kami akan berupaya keras untuk mewujudkan komitmen global tersebut di Indonesia.”

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi KaryaSumadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Ibu Anita Firmanti dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Wijayanti turut menghadiri rangkaian kegiatan sosialisasi Gerakan Indonesia Bersih serta memungut sampah di sekitar pusat kota. Para peserta diminta untuk memisahkan sampah-sampah yang dapatdidaurulangdengan yang tidak dapat didaur ulang untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya proses daur ulang.

    DukunganAmatil Indonesia terhadap Lingkungan

    Diatur oleh empat pilar keberlanjutan terintegrasi, yaitu: People, Wellbeing, Environment dan Community,Coca-Cola Amatil Indonesia telah menggerakkan ribuankaryawan di tiap area untuk berkolaborasi dengan pemerintah dankomunitas lokal dalam menjalankan berbagai inisiatif bersih-bersih lingkungan lebih darisatu dekade.Beberapa kegiatan berkelanjutan yang telahdi jalankan antara lain:program Water Stewardshipuntukmengembalikanjumlah air yang terpakaidalam proses produksi kembali ke alam dan masyarakat (hingga tahun 2017, jumlah air yang telah dikembalikan mencapai 130%),Coke Kicks,Coca-Cola Forest di Lampung, Bandung, dan Semarang(Amatil Indonesiatelahmenanamlebihdari 6.200 pohondanmenyumbangkanlebihdari 350.000 pohonpadamasyarakat), sertaprogram gerakanbersihlingkungan (termasukkegiatan Bali Beach Clean Up yang seringmendapatkanpenghargaan).

    Pada tahun 2018, Coca-Cola Amatil Indonesia bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendirikan pusat pelatihan “waste management” dan menyerahkan bantuan satu unit mesin cacah plastik ke TempatPengolahan Sampah Terpadu (TPST 3R) Seminyak. Mesin tersebut yang akan mendukung pengadaan teknologi aspal plastik, mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar, serta menciptakan nilai sampah plastik, seharga Rp 2.000 – Rp. 4.000 per kilogram. Sedangkan pusat pelatihan tersebut dipergunakan untuk pemberian program pelatihan bagi komunitas atau institusi yang berkehendak untuk belajar dan membuat bank sampah.

    HinggabulanDesember 2018, program harian Bali Beach Clean Up telah menyingkirkan lebih dari 39juta kg sampah dari pesisir pantai sepanjang 9,7 kilometer. Program ini didukung dengan 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truksampah, 78 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai, serta 150 tempat sampah baru tiap tahunnya. Bali Beach Clean Up juga memperpanjang dukungan untuk Kuta Beach Sea Turtle Conservation (KBSTC) sebagai bagian dari program.
    Lebih dari 220.000 bayi penyu telah dikembalikan ke laut sejak peresmian KBSTC di tahun 2010.Selainitu, mulai tahun 2018 Amatil Indonesiajuga mendonasikan tempat sampah yang dibagi menjadi 3 sistem bagi masyarakat di tiap wilayah operasionalnya, termasuk Bali, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah. (yayan)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2