• Breaking News

    Tahfiz, Jalur Cepat Masuk SMK 3 Padang

    Padang (sumbarkini.com) - Penghafal Quran (Hafiz) sangatlah dimudahkan dalam pengurusan masuk sekolah di SMK Negeri 3 Padang. Mereka digolongkan ke dalam jalur tahfiz, salah satu jalur tol agar tercatat sebagai siswa di sekolah yang berlokasi di Jalan Sudirman Padang itu.

     "Kami melakukan tiga sesi penerimaan. Satu diantaranya adalah penerimaan peserta didik baru (PPDB) offline untuk menjaring para hafiz, siswa berprestasi dan mengikuti perpindahan orang tua. Khusus yang hafal 3 juz bebas memilih jurusan, bahkan bebas memilih SMA/SMK," ujar kepala SMK 3 Padang, Zulkifli, S.Pd saat menerima kunjungan Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH Rabu 24 Juli 2019.

    Jalur tahfiz ini merupakan keberlanjutan program yang dilakukan dalam penerimaan SD dan SMP. Jadi Zulkifli menyatakan pihaknya mudah pula melakukan seleksi lewat jalur ini sebab orang-orangnya sudah diketahui. Paling-paling jumlahnya bertambah seiring meningkatnya animo untuk menghafal Qur'an ini.

    Setelah selesai penerimaan secara offline, barulah dimulai PPDB online pada tanggal 4-6 Juli 2019. Siswa yang diterima lewat offline dan online ini diharuskan daftar ulang. Jika tidak, mereka dinyatakan gugur.

    Zulkifli menambahkan guna memenuhi daya tampung dilakukan pula penerimaan online tahap kedua. Jumlah yang diterima berdasarkan hasil seleksi-seleksi sebelumnya. Proses itu selesai pada 13 Juli.

    Berdasarkan hasil PPDB, Zulkifli menyimpulkan sekolahnya diminati. Peminat mencapai 920 orang. Sementara yang diterima hanya 370, dimana 353 siswa kita jaring lewat PPDB online.

    "Alhamdulillah proses PPDB kami berjalan dengan lancar dan sukses. Sesuai dengan perencanaan dan persiapan yang dilakukan berdasarkan koordinasi dengan dinas," ujarnya.

    Di hadapan perwakilan dinas pendidikan Sumbar, Zulkifli bersama jajarannya berharap tokoh-tokoh Sumbar seperti Leonardy turut memperjuangkan revitalisasi bangunan sekolah. Mereka mengibaratkan gedung sekolah itu sudah mirip dengan rumah makan dibandingkan lembaga pendidikan.

    Pihak sekolah pernah mengkalkulasikan pembagunan lokal dan ruangan kantor sebesar Rp.5,3 miliar. Sudah diajukan permohonan kepada Kementerian Pendidikan namun belum ada tanggapan. "Kami mohon bapak ikut mendorong proposal kami itu. Lahan kami sempit tak mungkin menambah atau merenovasi satu demi satu lokal atau ruangan,. Harus direvitalisasi," ungkapnya.

    Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH mendukung kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah selatan adanya aturan zonasi berdasarkan tempat tinggal siswa dan memadukannya dengan peraturan gubernur yang mengatur zonasi yang diperluas dalam penerimaan murid baru.

    Leonardy menyatakan kedatangannya ke SMK 3 negeri dalam rangka tugas pengawasan terhadap pelaksanaan UU Sisdiknas berkenaan dengan sistem zonasi dalam PPDB tahun ini. "Kita ingin melihat sejauh mana implementasi peraturan perundangan dan aturan turunannya diterapkan. Apa dampaknya dan kemungkinan apa yang diterapkan di Sumbar hingga PPDB berjalan aman, lancar dan tertib ini bisa jadi masukan agar pendidikan Indonesia lebih baik dan merata di seluruh daerah," ungkapnya.

    "Kebijakan memberikan tempat khusus kepada para penghafal Qur'an (hafiz) merupakan pemacu motivasi tersendiri bagi peserta didik. Prestasi akademik dan prestasi keagamaan bisa mengantarkan mereka mendapatkan lembaga pendidikan yang diinginkan," ujarnya dalam pertemuan yang dihadiri Kabid PLS Dinas Pendidikan Sumbar, Irman, wakil kepala sekolah, Humas dan guru SMK 3 Padang tersebut.

    Adapun terkait revitalisasi gedung SMK itu, Leonardy memberikan penilaian pantas didukung. Sekolah itu banyak diminati, berada di pusat kota dan terus mengembangkan mutunya. Sekolah yang dulunya adalah SMEA 2 yang telah ada.sejak 1969 itu telah pula menghasilkan alumni yang kompeten di bidang administrasi.

    "Sebenarnya anggaran Rp5,3 miliar itu bisa diajukan ke pemerintah provinsi saja. Tapi saat ini memang beban APBD Sumbar cukup berat setelah pemindahan kewenangan SMA/SMK ke provinsi tanpa disertai pemindahan anggaran. Insya Allah kita akan dukung. Mari sama-sama kita upayakan," ajak Leonardy. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2