• Breaking News

    Tiga Hari Garuda Bagikan Ribuan Masker Gratis kepada Warga Padang

    Jufriandi
    Padang (sumbarkini.com) - Dampak dari kebakaran hutan di Provinsi Riau sudah mulai dirasakan olehm kota Padang. Sayang sekali, kebanyakan mereka yang beraktifitas di luar ruang belum menggunakan masker.
    Fenomena inilah yang memicu pegawai PT Garuda Indonesia berinisiatif menghimpun sumbangan yang kemudian dibelikan masker. Selama tiga hari mereka bahu-membahu membagikannya kepada warga.

    "Beberapa hari belakangan ini, dari pengamatan kami banyak warga Kota Padang yang belum menggunakan masker terutama anak sekolah yang beraktivitas di luar ruangan.

    Untuk menekan berjangkitnya penyakit sesak napas dan ISPA pada warga kota, PT Garuda Indonesia mengadakan aksi sosial sejak Senin lalu," ujar Kepala Cabang PT Garuda Indonesia Jufriandi, Rabu, 25 September 2019.

    Jufriandi menyebutkan, pihaknya menghimpun kepedulian pegawai PT Garuda Cabang Padang. Dari sumbangan para pegawai tersebut didapatlah ribuan masker yang seterusnya dibagikan ke pejalan kaki, pengendara motor dan pengendara mobil yang lalu lalang di depan kantor Garuda Indonesia di Jalan Sudirman Nomor 2 Padang.

    Perempatan lampu merah di Simpang Kandang menjadi saksi kepedulian Garuda dan pegawainya. Mereka tidak ingin warga kota terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat Anai terhadap kabut asap yang makin pekat. 


    Bagikan masker kepada pengendara yang melintas di depan kantor PT Garuda Indonesia Cabang Padang


    Ditegaskan Jufriandi, "Aksi membagi-bagikan masker semata-mata mewujudkan kepedulian kami terhadap kondisi kesehatan warga kota
    Padang agar terhindar dan sekaligus menekan penyakit sesak napas
    (ISPA) terutama sekali kepada masarakat yang banyak beraktivitas di luar
    ruangan."

    Lewat aksi peduli ini Garuda coba mengingatkan masyarakat, membangun kesadaran (awarenenes) masyarakat tentang bahaya kabut asap bagi kesehatan. Terlebih jika kondisi tubuhnya kurang bagus.

    Dari sisi kesehatan, kabut asap menyebabkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan. Jika tidak cepat ditangani secara medis, bisa memicu alergi, peradangan akut serta infeksi. Gangguan terhadap kinerja paru-paru mampu menyebabkan seseorang mudah lelah, sulit bernafas dan mempengaruhi daya tahan tubuh.

    Jufriandi menginformasikan kabut asap tahun ini belum berdampak signifikan terhadap jalur penerbangan karena jarak pandang terendah masih 800 meter. "Artinya dalam toleransi aman untuk pendaratan dan keberangkatan penerbangan kami. Apalagi hujan semalam menjadikan jarak pandang sudah 3000 meter. Meski demikian hari ini kita tetap membagikan masker," pungkasnya. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2