• Breaking News

    GP Anshor Sumbar Harus Tentukan Sikap


    Padang – Dinamika kekinian bangsa Indonesia dan isu-isu yang berkembang saat ini menjadi topik bahasan menarik pada silaturahmi dan dialog kebangsaan di Aula Kantor Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Anshor Sumatera Barat. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan begitu kental dalam pertemuan itu.

    Terlebih setelah Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH melemparkan kebijakan terkini pemerintah pusat. “Ada sejumlah hal penting yang menarik untuk jadi pemikiran dan bahasan GP Anshor. Berbekal pemikiran itu, diharapkan Anshor dapat memainkan peran aktifnya dan masuk ke lini-lini yang bermanfaat untuk eksistensi anshor di Sumbar khususnya,” ujar Leonardy.

    Disebutkan Leonardy, Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 telah disetujui revisinya oleh semua fraksi di DPR dan telah pula mendapat persetujuan oleh pemerintah. Diantara yang disetujui itu adalah Anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota tidak perlu lagi mengajukan pengunduran diri. Sekarang cukup cuti saja.

    “Kita dorong juga kalau ada anggota kita yang berminat, kalau dia ada di DPRD diharapkan tidak ragu-ragu lagi. Sebelumnya kan tiarap karena harus mundur tadi,” ujar Leonardy.

    Leonardy menegaskan, kalau politisi yang menjabat harus mundur berarti yang bisa maju adalah politisi yang menjabat atau kurang mendapat dukungan masyarakat pada pemilihan sebelumnya. Sekarang secara adil peluang itu terbuka luas. Dengan revisi ini, Leonardy optimis bakal banyak anggota legislatif yang maju ke pemilihan kepala daerah.

    Lalu, Inpres Nomor 3 tahun2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional. Dalam instruksi itu kepada sejumlah Kementerian,Polri, gubernur, bupati/walikota diperintahkan menggerakkan kembali pesepakbolaan. Anggarannya harus disediakan pemerintah daerah. Dalam hal ini bagaimana di provinsi, kabupaten/kota ada peran dari Anshor baik secara pribadi maupun institusi.

    Lalu pasca dilantiknya menteri oleh presiden, banyak pertanyaan kenapa Menteri Agama dipilih dari Tentara. Bukan dari NU. Dalam rapat cabinet terakhir ada usulan presiden untuk menukar istilah radikalisme dengan manipulator agama.

    “Ini menarik sekali jika peran ini dimainkan Anshor. Dengan istilah radikalime saja sudah mengacu pada satu agama apalagi kata-kata manipulator agama digunakan. Apakah tidak makin mengarah pada agama tertentu. “NU dan Anshor harus melihat hal ini. Agar kondisi lebih baik dan semua organisasi merasa terayomi,” ujar Leonardy.

    Foto bersama usai dialog kebangsaan di aula kantor PW GP Anshor.
    Makanya Leonardy mencontohkan hitungan-hitungan bagaimana memanfaatkan organisasi menjadkan anggota legislatif ataukepala daerah. “GP Anshor harus memperjelas sikap dalam memberikan dukungan. Langkah pertama, dalam waktu dekat ada pemilihan Ketua PW NU Sumbar. GP Anshor perlu mengevaluasi dan memperjelas dukungan agar yang terbaik yang terpilih,” ulasnya.

    Perlu sekali diantispasi GP Anshor agar jabatan Ketua NU hanya sebagai terminal keberangkatan saja oleh para calon ketua. Perjelas sikap. Anshor tak akan rugi, takkan bubar jika calon yang didukungnya kalah.

    Saat ditanya pengurus Pimpinan Daerah GP Anshor terkait bagaimana menyikapi situasi dan kondisi di Sumbar saat ini, Leonardy memberikan jawaban memang berbeda antara Sumbar dan Jatim.

    Dikatakannya, “Saya ke Jatim Jumat lalu, acara di gubernuran. Sebelum acara ada 10 anak yatim bernyanyi. Setelah selesai, rombongan masuk dan menyalami anak yatim itu dan mengucap-usap kepala mereka. Lalu diberi amplop dan ada dari rombongan itu yang membawa tas dan menyerahkannya kepada para yatim itu. Itu di Jatim, Gubernurnya NU.”

    Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Anshor Rahmat Tuanku Sulaiman, S.Sos, S.Sos.I, MM, menyatakan kegembiraannya atas pelaksanaan Silaturahim dan Dialog Kebangsaan bersama Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH.

    “Dialog Kebangsaan ini penting sekali bagi kita, karena isu-isu dan dinamika yang berkembang di negara kita saat itu akan lebih baik jika kita mendapatkan pencerahan dari Abangda kita ini, Dewan Pembina kita,” ujar Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Anshor Sumatera Barat.

    Rahmat menginformasikan, Anshor Sumbar punya banser 2.000 orang. “Patut diketahui kehadiran Abangda Leo inilah yang semangat untuk mendorong. Beliau ingin Anshor bukan hanya kumpulan intelektual dan kalangan agamawan. Harus ada pasukan yang kuat yang bergerak di lapangan,” ungkapnya.

    Terkait peta perpolitikan di Sumatera Barat, GP Anshor juga mengharapkan masukan dari Leonardy. Terutama tentang pemilihan gubernur pada 2020 ini. GP Ansor tidak akan lepas dari dinamika yang terjadi dalam pemilihan gubernur terebut. “Betapa tidak, gubernur terpilih juga menentukan perkembangan Anshor ke depannya. Sebab beberapa waktu belakangan Anshor seperti jalan di tempat,” papar Rahmat.

    Pengurus GP Anshor yang berdatangan dari beberapa daerah itu juga meminta arahan kepada Leonardy sekaitan sikap masyarakat Sumbar terhadap Anshor, isu paham radikal dan bermunculannya orang-orang yang mengatasnamakan agama tapi secara tak langsung malah memberikan image buruk terhadap Islam itu sendiri.

    Mereka pun menegaskan, ”Kita harus mendoakan, kita kawal abang kita ini agar senantiasa amanah dan terjauh dari hal hal yang membuat jelek track recordnya. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2