• Breaking News

    20 Tahun Terputus, Leonardy Jalinkan Silaturahmi Buya dan Santrinya


    Bungus, Padang - Telah 20 Tahun hubungan silaturahmi antara Buya Tuanku Syofyan Marzuki terputus dengan santrinya. Sejak santri tersebut dinyatakan lulus dari Pondok Pesantren Syekh Amiluddin, di Jorong Pudak, Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung.
    Kerinduan santri yang dimotori Busyra Tuanku Malin Mudo terjawab saat Maulid Nabi di Mushalla Nurul Ikhsan, di Timbalun, Kelurahan Bungus Timur, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Tuanku Syofyan diboyong Anggota DPD RI H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH ke acara itu untuk memberikan tausiyah.

    Leonardy dalam sambutannya mengingatkan untuk senantiasa menjaga silaturrahmi. "Alhamdulillah malam ini silaturahmi antara Buya kita dengan santrinya yang membina jamaah di Surau Kapuk ini terhubung kembali. Sayang Malin tidak bisa bertemu lantaran tiba tiba sakit senja tadi, padahal dia yang minta gurunya memberikan tausiyah malam ini," ujar Leonardy di hadapan jamaah.

    Sebagai Pembina jemaah Syattariyah Sumbar Riau dan Jambi, Leonardy mengharapkan jemaah Surau Kapuak untuk senantiasa belajar kepada para Tuanku dan ulama. Jika tuanku di sini tidak dapat menjawabnya, maka gurunya akan memberikan jawab terhadap permasalahan-permasalahan keagamaan itu.

    Selain itu, Leonardy meminta Al-Qur'an tidak hanya dibaca, tapi baca dan pahami artinya. Sediakan Al-Qur'an yang ada terjemahannya. Dengan membaca arti maka akan dipahami, pemahaman mengantarkan kepada pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an.

    Menyerahkan bantuan 20 buah Alquran dan Terjemahannya. 
    Leonardy juga menilai pergantian tahun dimaknai dengan mengadakan introspeksi diri. Lakukanlah itikaf, dan mohonkanlah taubat atas segala dosa dan kesalahan dari awal tahun hingga akhir tahun diampuni oleh Allah SWT.

    Terkait pembangunan surau dia Ketua Badan Kehormatan DPD RI itu menyatakan adalah kewajiban bersama. Surau kapuak ini punya nilai sejarah. "Sudah kewajiban kita bersama untuk membangunnya, memakmurkannya. Kualitas bangunannya harus ditingkatkan," tegasnya.

    Leonardy bakal turut mendorong upaya ke arah itu. "Pada kesempatan pertama nantinya akan saya sampaikan kepada Kementerian BUMN terutama Direksi Pertamina untuk mengutamakan daerah terdekat dengan operasionalnya," ungkapnya.

    Tuanku Sawir, S.Pd.I dari alumni Ponpes Syekh Amiluddin yang pernah diajar Tuanku Syofyan Marzuki menyatakan, "20 tahun lalu kami belajar dengan beliau di Sijunjung. Tuanku Malin Mudo, Tuanku Syafril dan saya saat ini mengajarkan ilmu dari Buya dan membina masyarakat di sekitar Surau Kapuk ini."

    Untuk makin mempererat buhul silaturahmi ini, bapak dan ibu yang ingin anaknya belajar di pondok, akan diantar Tuanku Sawir dan kawannya belajar kepada Tuanku Syofyan.

    Foto bersama dengan generasi muda yang belajar ngaji di Surau Kapuak.

    Tuanku Syofyan pun mengakui pertemuan dengan santrinya sungguh membahagiakan. Telah dua puluh tahun mereka dipisahkan jarak dan waktu setelah para santri tamat belajar. Dia pun pensiun. Kini dengan fasilitasi Anggota DPD RI, Senator Sumbar Tuanku Syofyan bertemu dengan muridnya yang telah dipercaya masyarakat Bungus mengembangkan ilmu di surau bersejarah.

    Tuanku Syofyan menyebutkan santrinya yang dari Bungus itu, apalagi Malin Mudo mampu memicu perhatian Bupati Sijunjung ketika itu untuk memberi perhatian lebih terhadap pondok Syekh Amiluddin.

    Tuanku Syofyan tengah memberikan tausiyah.
    “Satu pertanyaan kepada santri, kenapa yang berasal dari Bungus Padang memilih masuk pondok di tempat yang sunyi. Jawaban cerdas dari si Malin ini, Kami memang memilih tempat yang sunyi agar bisa belajar agama lebih baik. Bupati terkesan dan mulai memperhatikan pondok kami,” ungkapnya.

    Tuanku Syofyan menyampaikan agar jemaah terus menauladani Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi salah satunya. Tingkatkan selalu rasa syukur. “Teruslah mempelajari syariat, tingkatkan melalui tarikat, hingga mendapatkan hakikat yang akan memudahkan mencapai makrifat. Ujungnya nanti akan didapat makna sesungguhnya dari Laa ilaaha illallah,” ujar Ketua MUI Padang Pariaman itu.

    Butuh Renovasi
    M. Yusuf, Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW di Surau Kapuk menyebutkan on kedatangan kedua H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH ke surau mereka.

    "Harapan kita Pak Datuk bisa menunjukkan jalan agar Surau Kapuak ini bangunannya lebih baik daripada yang sekarang. Juga kini tengah dibangun tempat wudhu pun butuh Rp 20-30 juta," ujarnya.

    Dikatakan M. Yusuf, jika diandalkan kemampuan masyarakat setempat untuk membangunnya, maka akan memakan waktu yang lebih lama. Kualitasnya pun mungkin kurang. Mereka telah berupaya mendekati sejumlah perusahaan di daerah Bungus termasuk PT Pertamina, hanya saja belum ada realisasi dalam waktu dekat ini. 

    “Semoga dengan dorongan dari Pak Datuk, Pertamina bisa ikut membantu surau kami ini,” harapnya. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2