• Breaking News

    Nagari Sikucur Butuh Irigasi dan Normalisasi, Mohon Fasilitasi Leonardy

    Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman sangat membutuhkan irigasi untuk mengairi areal persawahan. Nagari itu juga butuh kelanjutan normalisasi Batang Naras, sebab bagian yang belum dinormalisasi selalu mengakibatkan bencana.

    Belum lama ini, di Sungai Janiah dan Lansano, ada tiga rumah yang dihanyutkan. Sawah pun banyak yang rusak akibat aliran sungai beralih.

    Di belakang rumah yang hanyut tersebut ada ratusan hektar sawah dan empat puluh rumah yang terancam. Ini sangat prioritas, karena jika dibiarkan, banjir akan menghasilkan korban harta dan nyawa. 

    Hal itu diungkapkan Walinagari Sikucur, Melfiyardi, ST saat pertemuan dengan Anggota Komite I DPD RI, H. Leonardy Harmainy, Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH di kantor nagari itu, Rabu 16 Desember 2020.

    "Nagari kami sering dilanda banjir dan longsor. Terutama jelang akhir tahun ini curah hujan cukup tinggi. Makanya banjir dan longsor sering dialami oleh negeri kami dan sulit diatasi," ujarnya.

    Menurut walinagari, longsor paling parah terjadi di Korong  Sungai Janiah. Jalan terban hingga separo dan hingga kini tak bisa dilalui kendaraan roda empat.

    Telah diusulkan perbaikannya namun hingga kini belum ada hasilnya. Tiap Musrenbang selalu masuk ke dalam usulan. Tetap saja belum terealisasi. "Mohon dorongan Abang agar jalan ini diperbaiki dan sungai yang melewati nagari kami dinormalisasi," harapnya.

    Camat V Koto Kampung Dalam, Drs. Vemi Tulalo membenarkan aspirasi yang disampaikan Walinagari Sikucur, Ketua Bamus, Ketua LPM dan Ketua KAN. 

    Menurut Camat, jika normalisasi Batang Naras arah ke hulu bisa terealisasi secepatnya, maka akan banyak spot-spot yang bisa dikembangkan sebagai objek wisata. "Ada air terjun yang nantinya bisa dikembangkan sebagai area wisata jika normalisasi terwujud. Saya optimis, normalisasi akan mendongkrak perekonomian masyarakat di sini," tegasnya.

    Vemi Tulalo yakin terhadap hal ini karena bencana akibat banjir ini sangat parah. Sawah banyak yang puso jika banjir terjadi. Akibatnya, pendapatan masyarakat tidak seberapa dari pertanian, sementara hasil taninya dihanyutkan air. Sawahnya rusak akibat banjir.

    Ditambahkannya perbaikan ekonomi di daerah ini makin terasa jika rencana pembangunan pesantren jadi terlaksana di Sikucur. Pesantren nantinya akan menyebabkan multiplier effect. Masyarakat di sekitar dan di sepanjang jalan menuju pesantren akan tumbuh pusat-pusat ekonomi baru.

    Menanggapi hal itu, Anggota Komite I DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH menyatakan persoalan jalan  yang terban di Sungai Janiah adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, karena itu adalah jalan kabupaten.

    Disarankannya agar Camat, Walinagari, Bamus dan tokoh masyarakat Sikucur melakukan pendekatan personal kepada anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang daerah pemilihannya di Sikucur. Pendekatan ini diperlukan agar usulan di Musrenbang tadi tidak hilang di tengah jalan.

    Leonardy menilai, "Yang lebih diperlukan Sikucur adalah normalisasi Batang Naras. Normalisasinya dilanjutkan arah ke Hulu. Lalu cekdam yang rusak itu diperbaiki."

    Perbaikan cekdam akan menahan air agar tidak merusak sawah milik masyarakat, tidak menggenangi rumah dan pasar lagi. Perbaikan cekdam hingga saluran tersiernya akan mengairi persawahan. 

    Selesai satu upaya untuk memperbaiki perikehidupan perekonomian masyarakat Nagari Sikucur yang umumnya bertani. Untuk perbaikan ekonomi bisa juga dengan pengembangan potensi wisata di sepanjang Batang Naras yang akan dinormalisasi.

    "Artinya dengan perbaikan cekdam di Pulau Aie dan normalisasi Batang Naras akan dihasilkan pengembangan-pengembangan yang bermanfaat untuk nagari dan masyakaratnya. Harus disegerakan Pak Wali," ungkapnya. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2