• Breaking News

    Atasi Galian C dengan Normalisasi

    Lubuk Alung - Maraknya galian C di Lubuk Alung sangat meresahkan masyarakat di sana. Bahkan nyaris menyulut konflik horizontal lantaran ada yang berupaya menghambat truk pengangkut galian C itu. Kini, meski sudah ada upaya sejumlah walinagari untuk mengupayakan rambu-rambu larangan truk bermuatan kurang 8 ton saja yang bisa lewat, tetap saja truk pengangkut galian C itu lansir di daerah mereka.

    "Galian C ini sudah sangat meresahkan. Pernah ada upaya masyarakat untuk
    menghentikan truk pengangkut di Singguling yang nyaris menyulut konflik horizontal. Pemilik truk dan usaha itu ternyata warga Lubuk Alung juga," ujar Pj Sekretaris Walinagari Lubuk Alung, Elfiandi, di Kantor Camat Lubuk Alung saat Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa berkunjung ke sana, Selasa (9/1).

    Galian C ini biasanya dilaksanakan malam hari. Dompeng maupun excavator bekerja malam dan ditumpuk di pinggir jalan. Esoknya baru dimuat ke truk. Seolah itu dilakukan secara manual. Dikatakannya, jika aktivitas galian C ini tidak diredam, dikhawatirkan bakal menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan. Pinggiran sungai banyak yang sudah tergerus aliran dan bisa berdampak serius terhadap rumah-rumah atau ladang penduduk di sepanjang aliran sungai itu.

    Nasrizal, Pj. Wanagari Balah Hilia menyatakan kekhawatiran yang sama. Jalan-jalan yang dulu diperjuangkan untuk pengaspalannya supaya tidak berdebu saat panas dan tidak becek saat hujan, kini kembali berangsur rusak. Jalan bergelombang dan di beberapa tempat bahkan sudah berlubang di sana-sini. Nagari Balah Hilia berupaya turut melaksanakan pengadaan rambu-rambu jalan untuk dipasang dinas perhubungan sepanjang jalan ke lokasi galian C tersebut.

    Permohonan pada pihak terkait untuk menertibkannya telah pula dilakukan termasuk pada aparat kepolisian agar bisa menindak pelanggaran rambu-rambu jalan itu.

    "Sepertinya upaya kami belum berpengaruh banyak. Butuh dorongan lebih untuk itu dan kami berharap anggota DPD RI mau mendengarkan aspirasi dan memperjuangkannya di tingkat provinsi bahkan pusat," ujarnya.

    Elfiandi dan walinagari serta badan musyawarah (Bamus) yang hadir juga mensinyalir para pengusaha galian C itu banyak yang tak berizin. Kalau pun ada, mereka melakukan galian di luar kawasan yang diizinkan untuk mereka.

    Cegah dengan Normalisasi
    Bamus Sungai Abang Lb. Alung, Harry Hamsar membuat usulan agar semua sungai di Padang Pariaman hingga, khususnya di Lubuk Alung di normalisasi saja. Dia menilai normalisasi sungai yang turut diperjuangkan Leonardy Harmainy di Padang Pariaman dan hingga Agam saat menjadi pimpinan DPRD Sumbar dianggap beberapa kalangan bisa meredam aktivitas galian C tersebut.

    "Pada sungai-sungai yang dinormalisasi, aktivitas galian C terlihat sangat kurang. Lebih baik sungai-sungai di seluruh Padang Pariaman atau paling kurang di Lbuk Alung dinormalisasi," tukasnya.

    Harry beralasan, galian C merusak lingkungan. Permukaan air tanah turun, yang dibuktikannya dengan menyebut penggalian sumur di sejumlah daerah biasaya pada kedalaman empat meter sudah ada air dengan kedalaman lebih satu meter, kini sudah enam meter sering air belum ditemukan. Bamus Lubuk Alung, Takarijon mendukung usulan ini.

    Dia tahu benar bgaimana Leonardy memperjuangkan normalisasi sejumlah sungai hingga dana provinsi dikucurkan buat normalisasi sejumlah sungai di Padang Pariaman. Dia berharap, setelah menjadi anggota DPD RI tetap mau membantu upaya mereka melawan galian C ini.

    Menanggapi aspirasi warga yang disampaikan walinagari, Bamus KAN dan perangkat di Kecamatan Lubuk Alung, Anggota Komite IV DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa membenarkan bahwa normalisasi diperjuangkannya untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan. Titik yang mengkhawatirkan dapat menimbulkan bencana lebih lanjut, itulah yang dinormalisasi.

    "Ternyata, normalisasi itu bermanfaat pula untuk meminimalkan aktifitas galian C. Di Padang, pada sungai yang dinormalisasi, penambang pasir menggunakan sampan untuk mengangkut galian C. Galian C yang mereka kumpulkan sedikit. Jadi bagus juga usulan menghadapi galian C ini dengan menormalisasi sungai-sungai," ungkapnya sembari tertawa.

    Para pengurus KAN, walinagari dan Bamus diimbau Leonardy untuk segera membuat usulan normalisasi sungai di daerah mereka. Ini dimaksudkan agar saat satu suara, usulan mereka lebih diperhatikan.

    "Serahkan ke Dinas PSDA Sumbar. Saya akan coba memberi dorongan agar usulan ini dapat terealisasi dan memberi kebaikan untuk semua. Tapi upaya memperbanyak rambu, buat aturan dan bekerjasama dengan pihak terkait harus terus diupayakan untuk mengatur gakian c ini," tegasnya. ((z01)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2