• Breaking News

    Ziarah Leonardy Berbuah Berkah, Pesantren Ringan-ringan Tentukan Sikap

    Leonardy berziarah dan mendoakan gurunya Syekh Ali Imran Hasan.
    PAKANDANGAN (sumbarkini.com) - Ziarah merupakan suatu kelaziman yang dilakukan umat jelang Ramadhan. Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa pun melakukannya.

    Di sela kesibukan tugas di daerah pemilihannya, Leonardy berziarah ke makam guru-guru pendiri pondok Pesantren Salafiyah di Sumbar. Setelah Angku Kuniang Zubir pendiri Ponpes Darul Ikhlas, kini Syeikh H. Ali Imran Hasan pendiri Ponpes Nurul Yakin yang diziarahi.

    Ternyata Leonardy pernah mengaji kepada guru-guru besar tersebut.Kedekatan itulah yang membuat Leonardy tetap berupaya membina silaturahmi dengan keluarga guru. "Saya tidak pernah mondok di pesantren, namun sejumlah guru besar pondok Salafiyah di Sumbar pernah jadi guru saya. Doa mereka turut membentuk saya hingga seperti sekarang," ujar Leonardy, Senin (7/5).

    Kepada anak-anak Syeikh Ali Imran Hasan, Idarussalam Tuanku Sutan beserta pimpinan dan guru lembaga pendidikan di bawah pondok pesantren itu  bercerita bagaimana Buya pada 2016 ikut mendoakan Leonardy agar bisa dilantik menjadi anggota DPD RI. Saat itu pelantikan pengurus DPW GP Anshor Sumbar.

    "Kini beliau telah tiada tentu dengan anaknya kita sambung silaturahmi. Begitu juga dengan murid dan jamaah beliau. Sedapat mungkin kita jaga dan amalkan apa yang telah diajarkan kepada kita sebagai bukti kecintaan dan terimakasih kita," tegasnya.

    Dia berharap Ponpes Ringan-ringan tetap terdepan dalam pembelajaran Kitab Dasar (Kitab Kuning). Prestasi dalam berbagai lomba di tingkat kabupaten dan provinsi harus dipertahankan. Kalau bisa, juara pula di tingkat nasional.

    "Dengan cara ini Ponpes Nurul Yakin telah berada di barisan depan mempertahankan ajaran Islam. Tradisi demi syiarnya agama Islam harus mengikutsertakan yang muda untuk menjaga Islam sebagaimana diajarkan nabi dan diwariskan hingga kepada guru-guru kita," harapnya.

    Idarussalam yang juga Pimpinan Pesantren itu mengungkapkan pondoknya tetap menjaga pembelajaran melalui kitab dasar. Santri harus bisa membaca, memahami dan mengamalkannya. Tak heran Ringan-ringan tetap jadi jawara dalam lomba membaca kitab kuning. Di tingkat nasional pun bisa mencapai juara III.

    "Ini pesan Buya untuk membuat pesantren ini terus maju dan berkembang. Alhamdulillah setelah Buya meninggal, kami bisa mempertahankannya termasuk jumlah santri. Kini siswa baru di Pakandangan malah meningkat jadi 400 orang," ujarnya.

    Dia berharap dengan dukungan Leonardy, pesantren itu makin berkembang. Dia pun berharap Leonardy bisa menjadi penyambung lidah para santri agar punya bus pesantren dan ambulance untuk mendukung operasional pusat kesehatan pesantren (puskesren).

    Sebagai bentuk dukungan terhadap Ponpes gurunya, Leonardy berfoto di depan ponpes untuk ikut mempromosikannya.


    "Kami kesulitan membawa warga pesantren yang sakit ke rumah sakit. Semoga Abang Leonardy bisa menyalurkan aspirasi santri kami ke perusahaan, organisasi, tokoh perorangan yang berkenan membantu," ujarnya.

    Idarussalam pun menegaskan para tuanku, labai dan para guru pesantren ini telah mendengar tekad dan niat Leonardy terhadap ponpes salafiyah. Juga kemauan bersilaturahmi  ke keluarga guru serta berziarah dan mendoakan guru. Tentu mereka akan saling menyampaikan dan saling mengingatkan untuk mendukung agar Leonardy dapat terus memperjuangkan aspirasi masyarakat di tingkat pusat. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2