• Breaking News

    Ketua DPD RI Resmikan IAPP Indonesia

    Jakarta (sumbarkini.com) - Indonesia kini menjadi bagian dari International
    Association of Parliamentarians for Peace (IAPP). Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang meresmikan keikutsertaan Indonesia dalam asosiasi perdamaian abadi di dunia yang digagas Universal Peace Federation (UPF) tersebut di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen, Jakarta, Senin 15 Oktober 2018.

    Oesman Sapta Odang menegaskan keikutsertaan Indonesia dalam asosiasi itu merupakan wujud pelaksanaan dari cita-cita founding fathers. Hal itu jelas termaktub dalam konstitusi negara Republik Indonesia, pembukaan Undang-undang Dasar 1945. "Sejak merdeka, kami sudah menggariskan akan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” tegas pria yang akrab dipanggil OSO itu, Senin 15 Oktober 2018.

    Menurut OSO saat mendirikan negara ini para founding fathers meyakini Indonesia tidak perlu condong terhadap salah satu dari dua ideologis yang sedang berseteru pada saat itu. Artinya, meski Indonesia tidak memilih ideologis bukan berarti Indonesia tidak mempunyai ide dan gagasan untuk diperjuangkan sebagai ideologi alternatif.

    Justru, sambungnya, para founding fathers begitu sempurna dalam meramu unsur kemajemukan. Salah satu ciri khasnya yaitu membangun negara Indonesia dengan berbagai macam suku, bangsa, bahasa, agama, dan kebudayaan dalam lanskap ‘Bhinneka Tunggal Ika’.

    "Saya senang menjadi bagian dalam mengupayakan terselenggaranya perdamaian abadi di dunia," ujarnya senator asal Kalimantan Barat itu.


    Ia pun menyatakan kebanggaannya Indonesia punya Pancasila. Pancasila lahir oleh karena adanya semangat gotong Royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia. 

    "Karakter inilah yang menjadi perekat dari Bhinneka Tunggal Ika. Gotong Royong pula yang menampilkan kemajemukan sebagai keindahan,” katanya di hadapan peserta Inaugural Conference yang dilaksanakan International Association of Parliamentarians for Peace and Youth and Students for Peace (IAPP-YSP).

    OSO juga berharap para aktivis dan pegiat perdamaian dunia di Indonesia menemukan
    inspirasi model-model alternatif solusi bagi negara-negara di dunia. Dari Dissemination of Five Principles of Pancasila in Adressing the Critical Challenges of Our Time mampu menghasilkan inspirasi baru bagi perdamaian dunia.

    Membantu untuk menemukan solusi yang pantas terhadap persoalan ekstrimis agama dan ideologi, terorisme yang terorganisir, korupsi, pencemaran lingkungan, kemiskinan, penurunan moral dan lainnya.

    "Gali sebanyak-banyaknya praktek-praktek yang telah dilakukan Indonesia untuk menangani konflik, berpemerintahan yang baik dan benar, serta solusi-solusi alternatif atas dampak-dampak negatif yang diciptakan modernisasi,” sarannya.  

    Apalagi diseminasi itu menghadirkan Keynote Address HM Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia. Diseminasi dibagi atas dua sesi itu juga menghadirkan pembicara kawakan di biangnya. Sesi I: “Finding Common Ground for Lasting Peace and Security” dimoderatori Dr. Evita Nursanty, Anggota DPR-RI. Tampil sebagai pembicara Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Dr. Agung Laksono, Former Speaker, DPR-RI, Dr. Alwi Shihab, President’s Envoy to Middle East & OIC, Dr. Makarim Wibisono, Wakil Ketua Indonesian Council of World Affairs
    Sesi II: “The Role of Youth in Nation-building” yang dimoderatori  Mr. Alfred Forno (Sekjen UPF Indonesia) menampilkan pembicara utama Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kemudian "The Need for Pure Love Education” oleh Dr. Robert S. Kittel, International President, Youth and Students for Peace, “Participation of Youth in Parliament” oleh Dave Laksono, Member of Parliament, DPR-RI, “Character-building through Martial Arts” oleh Dr. Venus Agustin, International Peace Leadership College, Philippines. (mcl)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2