• Breaking News

    Leonardy Motivasi untuk Regenerasi Khatib di Malai III Koto


    Sei Geringging – Alek Nagari Malai III Koto untuk mengukuhkan Khatib Nagari dan Khatib Jumat didukung penuh oleh Anggota DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH. Leonardy menilai, saat ini ulama-ulama asal Sumbar yang dipercaya menjadi khatib di daerah lain jauh berkurang. Bahkan di daerah Sumatera Barat saja terdengar pula suatu kampong yang batal Shalat Jumat lantaran khatib tidak datang.

    “Beberapa dekade lalu, diantara 8 dari 10 khatib Jumat di Jakarta merupakan orang asal Sumatera Barat. Kini paling banyak dua orang saja yang berasal dari Ranah Minang ini,” ujarnya.

    Hal ini menunjukkan sekamin banyak orang-orang dari luar Sumatera Barat yang dianggap lebih mampu menjadi khatib. Namun bisa juga, orang-orang Minang yang mampu menjadi khatib itu sudah berkurang jumlahnya. Bisa disebabkan kekurangan itu disebabkan lembaga yang mampu menghadirkan khatib berkualitas yang semakin jarang. Bisa juga lantaran orang yang mau jadi khatibnya yang berkurang.

    “Ini tantangan bagi kita, terutama Khatib Nagari dan Khatib Jumat dari Nagari Malai III Koto ini yang dikukuhkan dalam alek nagari saat ini.

    Keberadaan Khatib Nagari dan Khatib Jumat penting artinya bagi suatu nagari. Dialah yang menjadi khatib tetap yang dipercaya untuk memimpin ibadah Shalat Jumat. Tanpa khatib, Jumat bisa saja tidak bisa dilaksanakan.

    Ditegaskan Leonardy, jika ini yang terjadi sunguh disayangkan. “Makanya perlu kita dorong agar Khatib Nagari dan Khatib jumat di Nagari Malai III Koto ini untuk mulai mempersiapkan regenerasi khatib. Mempersiapkan khatib yang akan menggantikan mereka nantinya,” harap menantu Bupati Anas Malik yang sukses memimpin Padang Pariaman 1980-1990 lalu.

    Dia menyarankan agar Azwirman S.Pd sebagai Khatib Nagari dan Adriansyah sebagai Khatib Jumat di Malai III Koto melakukan pembinaan-pembinaan terstruktur kepada anak-anak dan remaja di Malai III Koto. Sebagai motivasi bagi anak-anak dan remaja tersebut bisa dilaksanakan lomba. Apakah lomba pidato hingga lomba menjadi Khatib Jumat.

    Khatib juga diwanti-wanti untuk memberikan pembinaan Islam dan akhlak para generasi muda di nagari tersebut. Pembinaan karakter ini pasti berat seiring gencarnya pengaruh negatif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. “Tapi bagaimanapun beratnya suatu tugas jika masyarakat nagari ikut serta dalam pembinaan itu, pasti akan lebih mudah. Terlebih jika tiap keluarga di Malai III Koto memanfaatkan waktu maghrib hingga pukul 21.00 WIB sebagai waktu berinteraksi dengan anak-anaknya,” beber Pimpinan DPRD 2004-2014 itu.

    Bantu Imam Khatib di nagari dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai keislaman anak nagari. Tugas mereka kini menjadi sangat berat. “Semua pihak dalam nagari diharapkan mampu memainkan perannya dalam menunjukkan keteladanan. Keteladanan yang baik diharapkan dapat membentuk generasi minangkabau yang berbudi, bertekad kuat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat serta menjadi rahmat bagi semesta alam,” ujar senator yang terkenal aspiratif ini.

    Pada kesempatan itu, Leonardy juga menjelaskan tentang tugas DPD RI dan tugas Komite III yang dibidanginya. Dia pun member sedikit pendidikan politik terkait pesta demokrasi pada 17 April nanti. Terpenting dari itu adalah bagaimana menyikapinya tanpa harus memunculkan pertikaian yang mengancam persatuan dan kesatuan di keluarga, nagari apalagi dalam kehidupan berbangsa. (*)

    Tidak ada komentar

    Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...

    Pendidikan

    5/pendidikan/feat2